Aksi ambil untung warnai IHSG pasca keputusan MK



JAKARTA. Kemarin (21/8), Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan untuk menolak seluruh gugatan yang diajukan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Itu artinya, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi pemenang resmi pemilihan presiden 2014.

Pasca keputusan tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka liar hari ini (22/8). Pada pukul 09.15 WIB, indeks berada di posisi 5.196 atau turun 0,18%. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat melaju 0,29% ke posisi 5.219,99.

Ada 115 saham yang melesat pagi ini. Sementara jumlah saham yang turun sebanyak 77 saham dan 81 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 637,392 juta saham dengan nilai transaksi Rp 722.227 miliar.


Secara sektoral, ada tujuh sektor yang memberikan sinyal merah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam di antaranya: sektor industri lain-lain yang turun 0,89%, sektor pertambangan yang turun 0,36%, dan sektor infrastruktur yang turun 0,34%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan terdalam pada indeks LQ 45 di antaranya: PT Tower Bersama Tbk (TBIG) turun 1,89% menjadi Rp 7.775, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,76% menjadi Rp 16.700, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 1,58% menjadi Rp 7.800.

Sementara, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar dalam indeks LQ 45 antara lain: PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 0,87% menjadi Rp 2.895, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 0,61% menjadi Rp 1.640, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 0,49% menjadi Rp 10.300.

Seperti yang diketahui, beberapa jam sebelum MK mengetuk palu, pasar saham Indonesia sudah berpesta. Ya, Indeks Harga Saham Gabungan kembali mengukir rekor baru di tahun ini, setelah ditutup menguat 0,31% menjadi 5.206,14, Kamis (21/8). "Padahal sempat melemah. Tapi di detik terakhir, IHSG menguat. Ini sudah tanda-tanda euforia putusan MK," ujar analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah.

Tapi, posisi indeks kemarin belum melampaui rekor IHSG sepanjang sejarah, yakni di level 5.214,98, yang terjadi pada 20 Mei 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie