JAKARTA. Mata uang poundsterling berbalik mengungguli dollar AS dengan dukungan aksi ambil untung dari para pelaku pasar. Mengutip Bloomberg, Selasa (13/6) pukul 20.07 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,48% ke level 1,2720 dibanding sehari sebelumnya. Analis PT Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf mengatakan, pasangan GBB/USD kembali menguat setelah anjlok 2% pada akhir pekan lalu dan melanjutkan koreksi di Senin (12/6). Aksi bargain hunting mengangkat GBP di hadapan USD. "Tetapi poundsterling masih diliputi kekhawatiran politik Inggris," tuturnya. Laju GBP pekan ini menanti pertemuan Bank Sentral Inggris (BOE). Pelaku pasar memprediksi BOE akan menyampaikan pernyataan bernada dovish yakni mempertahankan kebijakan longgar hingga jangka panjang. Di sisi lain, dollar AS sedang berada di atas angin. Prospek kenaikan suku bunga The Fed mendukung laju the greenback. Alhasil, tekanan USD berkurang setelah kesaksian Direktur FBI James Comey pekan lalu. "Pernyataan Comey tidak sekeras prediksi pasar," imbuh Alwi. Untuk itu, Alwi memprediksi GBP akan kembali melemah terhadap USD pada perdagangan Rabu (14/6). Inflasi Amerika Serikat (AS) Mei memang turun sesuai proyeksi ke level 0% dari sebelumnya 0,5%. Tetapi ketidakpastian politik Inggris masih membayangi sterling. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aksi bargain hunting mengangkat GBP/USD
JAKARTA. Mata uang poundsterling berbalik mengungguli dollar AS dengan dukungan aksi ambil untung dari para pelaku pasar. Mengutip Bloomberg, Selasa (13/6) pukul 20.07 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,48% ke level 1,2720 dibanding sehari sebelumnya. Analis PT Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf mengatakan, pasangan GBB/USD kembali menguat setelah anjlok 2% pada akhir pekan lalu dan melanjutkan koreksi di Senin (12/6). Aksi bargain hunting mengangkat GBP di hadapan USD. "Tetapi poundsterling masih diliputi kekhawatiran politik Inggris," tuturnya. Laju GBP pekan ini menanti pertemuan Bank Sentral Inggris (BOE). Pelaku pasar memprediksi BOE akan menyampaikan pernyataan bernada dovish yakni mempertahankan kebijakan longgar hingga jangka panjang. Di sisi lain, dollar AS sedang berada di atas angin. Prospek kenaikan suku bunga The Fed mendukung laju the greenback. Alhasil, tekanan USD berkurang setelah kesaksian Direktur FBI James Comey pekan lalu. "Pernyataan Comey tidak sekeras prediksi pasar," imbuh Alwi. Untuk itu, Alwi memprediksi GBP akan kembali melemah terhadap USD pada perdagangan Rabu (14/6). Inflasi Amerika Serikat (AS) Mei memang turun sesuai proyeksi ke level 0% dari sebelumnya 0,5%. Tetapi ketidakpastian politik Inggris masih membayangi sterling. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News