Aksi Bluprin bersiap ekspansi layanan di Asia Tenggara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi start up penyedia layanan arsitektur dan kontraktor, yang mengejar untung dari layanan yang diberikan. Yaitu Bluprin yang sudah beroperasi sejak 2017.

Aplikasi ini didirikan Ricky Cahyadi beserta Martin Samroni dan Andrew Wibowo untuk memberikan layanan penunjang di bisnis properti. Menurut, Ricky, saat ini masyarakat mulai gandrung memakai jasa arsitek dan kontraktor dalam membangun huniannya.

Karena itu mereka ingin bisa berkonsultasi langsung dengan arsitek dan kontraktor agar hasil pembangunan sesuai keinginan. "Inilah nilai lebih layanan kami, meski harus keluar dana ekstra," kata chief executive officer Bluprin itu kepada KONTAN.


Hasilnya, Bluprin hingga kini sanggup melayani ratusan transaksi per bulan. Walhasil, tahun lalu, mereka mengklaim pendapatannya melesat empat kali lipat dari 2017. Ini terjadi karena Bluprin menggandeng lebih dari 1.500 arsitek dan kontraktor di 30 kota.

Dengan menggandeng mitra kerja, Bluprin bisa memberi dua pilihan layanan ke pengguna. Pertama, menawarkan layanan jasa arsitek dan kontraktor sesuai dengan keinginan konsumen melalui fitur inspirasi dan profesional. Kedua, melalui fitur cari jasa, pengguna tinggal mengisi informasi dasar seperti budget, lahan yang tersedia, daerah hingga referensi desain.

Selanjutnya pihak Bluprin akan menghubungkan pelanggan berikut daftar tiga hingga empat arsitek yang memenuhi kriteria.

Setelah menggarap business to consumer (BtoC), mulai pertengahan 2018, Bluprin juga menyasar segmen business to business (BtoB). Target pasarnya adalah para arsitek itu untuk mencari bahan bangunan.

Nah, ia memberi layanan berupa direktori bahan bangunan dan ragam barang yang dibutuhkan dalam proses membangun properti. "Mereka tinggal mencarinya saja di direktori," ucapnya.

Untuk itu, Bluprin telah menggandeng lebih dari 300 pemasok ragam kebutuhan properti. Seperti keramik, produk sanitari, jendela, perlengkapan dapur, atap, pintu, dan lainnya.

Makanya, pada tahun ini, Ricky berencana untuk menambah jumlah mitra pemasok ke dalam Bluprin. Tapi, ia tidak mau merinci jumlahnya. Perbaikan ini sengaja dilakukan karena bisnis properti di awal tahun ini yang masuk tahun politik sedikit melambat.

Rencana berikut yang tidak kalah penting adalah memperbaiki database arsitek dan kontraktor supaya lebih komprehensif. Pasalnya, pada pertengahan tahun ini, Bluprin berencana melancarkan ekspansi bisnis ke kawasan Asia Tenggara. Aksi tersebut tidak terlepas dari adanya rencana investasi baru di start up tersebut yang ditargetkan terwujud waktu dekat. Sayang, Ricky tak memperinci besarannya serta jenis pendanaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon