Aksi Boikot Produk Berdampak Bagi Kinerja, Begini Strategi Unilever Indonesia (UNVR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyatakan tengah fokus menangani sentimen negatif berupa aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Sentimen ini telah memberikan dampak bagi kinerja perseroan dalam beberapa bulan ke belakang.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan UNVR mengatakan, penjualan domestik UNVR terdampak aksi boikot pada kuartal IV-2023 lalu. Penurunan terbesar terjadi telah pada November dan Desember 2023.

“Kami terdampak oleh sentimen konsumen yang negatif pada penjualan domestik. Pada pertengahan November dan Desember 2023 adalah dampak terbesar yang dirasakan,” kata Benjie dalam paparan kinerja, pada Rabu (7/2). 


Baca Juga: Laba Unilever Indonesia (UNVR) Turun10,51% pada 2023, Ini Penjelasan Manajemen

Untuk menyiasati sentimen negatif tersebut, Unilever Indonesia sudah menerapkan sejumlah strategi secara komprehensif sejak kuartal III-2023. Seperti mengoreksi berita hoaks yang telah beredar di masyarakat. 

Selain itu, perseroan juga mengidentifikasi wilayah yang paling terdampak hoaks tersebut, seperti di Padang dan Aceh. Adapun UNVR juga bekerja sama dengan komunitas-komunitas masjid, menggandeng tokoh agama untuk mengatasi sentimen negatif tersebut. 

"Kami juga menginisiasi gerakan masjid bersih bersama dengan Majelis Dewan Masjid Indonesia, Masjid Istiqlal dan Muhammadiyah," lanjut dia.

 
UNVR Chart by TradingView

Hingga sampai saat ini, perseroan masih memantau sejumlah hoaks yang telah tersebar dan melakukan take down jika didapati informasi yang salah. Benjie optimistis, bila strategi tersebut terus dilakukan, kinerja UNVR bisa melampaui capaian tahun sebelumnya.

Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo di Tengah Kenaikan IHSG, Cek 10 Saham yang Banyak Diborong

Hal ini dinilai penting karena kontribusi Unilver Indonesia terhadap induk usaha globalnya termasuk besar, mencapai di atas 4%. “Ini merupakan langkah penting dan dilakukan bukan hanya satu kali saja,” tutur Benjie.

Melansir laporan keuangan per 31 Desember 2023, membukukan laba bersih Rp 4,8 triliun sepanjang tahun 2023. Angka tersebut turun sebesar 10,51% dibandingkan dengan laba bersih pada 2022 senilai Rp 5,36 triliun.

Selain itu UNVR mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, turun 6,32% dari periode sebelumnya yaitu Rp 41,21 triliun pada tahun 2022.

Baca Juga: Stagnasi Masih Membayangi Kinerja Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Ke depannya, UNVR berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan menerapkan lima prioritas strategis. Seperti, memperkuat dan unlock potensi dari brand-brand utama.

Lalu, memperluas portofolio ke premium dan value segment, membangun execution powerhouse, memimpin kapabilitas transformasional, dan menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli