Aksi demo ancam produksi Blok Cepu



JAKARTA. Produksi minyak Blok Cepu yang kini sudah mencapai 20.000 barel perhari (bph) terancam ngadat. Pasalnya, para demonstran yang mengatasnamakan kontraktor lokal menutup akses jalan operasional PT Tripatra Engineering.

Sekadar informasi, Tripatra dan Samsung Corp, adalah salah satu pemenang tender kontraktor EPC (Enginering, Procurement, and Construction) 1 untuk pembangunan fasilitas produksi utama lapangan Banyuurip yang diputuskan BP Migas pada September 2011.

Sumber KONTAN menyatakan, sejak Jumat (9/3) pekan lalu, para kontraktor lokal melakukan demonstrasi menutup jalan ke lokasi proyek Blok Cepu. Hal ini mengakibatkan semua kendaraan operasional tidak bisa menuju ke lokasi blok Cepu. "Pembicaraan dengan Bupati pada pekan lalu, sepakat penutupan jalan hanya untuk kendaraan Tripatra dan bukan Mobil Cepu Limited (MCL)," kata sumber KONTAN tersebut.


Namun, pada kenyataannya, kendaraan operasional MCL juga tidak bisa melewati jalan utama untuk memasuki early production facilities. Hal ini tentu saja mempengaruhi kegiatan eksplorasi dan pengeboran yang sedang berlangsung. "Sehingga mengancam penghentian produksi dari Blok Cepu sebesar 20.000 bph," tegas sumber tersebut.

Menurut sumber itu, para kontraktor lokal tersebut tidak puas dengan kemenangan tender Tripatra. Itulah sebabnya, demonstran menuntut BP Migas melibatkan kontraktor lokal dalam menggarap EPC 1 tersebut. Namun, lantaran mega proyek itu harus ditangani oleh perusahaan yang berpengalaman, BP Migas tidak bisa memenuhi tuntutan para kontraktor lokal tersebut.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas, Formalitas dan Sekuriti BP Migas, Gde Pradnyana membenarkan adanya demonstrasi yang dilakukan oleh kontraktor lokal di Bojonegoro. "Saya belum tahu tuntutannya, yang didemo adalah Tripatra," kata Gde.

Menurut Gde, MCL telah menyampaikan hal tersebut kepada Bupati Bojonegoro. Meski sudah dimediasi oleh Bupati, dia mengatakan, MCL masih kesulitan mengakses jalan masuk ke proyek.

Mobil Cepu masih produksi

Gde menampik kabar berhentinya produksi Cepu. Dia bilang hingga saat ini, meski terjadi penutupan jalan, produksi masih belum berhenti. Hingga hari ini, produksi blok Cepu masih 20.000 bph. "Produksi masih berjalan karena MCL masih memiliki akses jalan alternatif," terang Gde. BP Migas berharap, Bupati mampu menjadi mediator untuk proyek Cepu tersebut.

Communications Advisor Public & Governemnt Affairs ExxonMobil, Wiagra Anggara Hanafiah juga membenarkan adanya demonstrasi yang dilakukan kontraktor lokal sejak jumat lalu. "Hingga saat ini tidak ada dampak apapun terhadap produksi dari Lapangan Banyu Urip," kata Wiagra.

Meski produksi early production tidak terganggu, Gde khawatir untuk mega proyek migas sebesar 165.000 bph bakal terganggu. Sebab dengan aksi protes ini akan membuat pembangunan proyek EPC 1 berhenti. Sebelumnya, Blok Cepu juga terhambat izin mendirikan bangunan (IMB) dari Bupati yang hingga kini belum kelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri