Aksi demonstrasi di Brasil melebihi tahun 1992



SAN PAOLO. Protes rakyat di Brasil semakin menjadi. Ribuan rakyat terus memprotes kenaikan harga bahan kebutuhan, korupsi dan pemerintahan yang buruk.

Di Sao Paulo, terjadi bentrokan di luar kantor walikota dan gas air mata pun ditembakkan.

Demonstrasi ini dipicu oleh kenaikan tarif bus dan kereta bawah tanah sebesar 10 sen. Kemarahan semakin meluas seiring banyaknya jumlah demonstran.


Sebelumnya, Presiden Brasil Dilma Rousseff memuji massa karena berunjuk rasa dengan tertib dan ia mengatakan pemerintahannya akan mendengarkan tuntutan mereka untuk pendidikan, sekolah dan transportasi yang lebih baik.

"Pemerintah saya mendengarkan suara-suara yang menginginkan perubahan," kata Rousseff dalam komentar pertamanya sejak protes dimulai Senin malam.

"Brasil telah menjadi negara yang lebih kuat," tambahnya. "Sangat menyenangkan melihat begitu banyak orang, anak muda dan dewasa, kakek, ayah dan cucu, bersama-sama mengibarkan bendera Brasil, menyanyikan lagu kebangsaan kita dan berjuang untuk negara yang lebih baik."

Ia menambahkan, pemerintah sudah berhasil mengangkat 40 juta orang ke kelas menengah. Tapi masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan gratis.

Aksi ini adalah yang terbesar di Brasil sejak 1992, ketika massa turun ke jalan dan menuntut pemakzulan Presiden Fernando Collor de Mello.

Editor: