KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengunjuk rasa melakukan long march di Myanmar pada hari Senin menentang tindakan kekerasan oleh pasukan keamanan yang menewaskan sedikitnya 18 orang sehari sebelumnya. Bentrokan terjadi di berbagai bagian negara pada hari Minggu dan polisi melepaskan tembakan ke kerumunan di kota terbesar Yangon, setelah gas air mata dan tembakan peringatan gagal untuk membubarkan pengunjuk rasa yang menuntut pemulihan pemerintahan Aung San Suu Kyi. Polisi dengan meriam air dan kendaraan militer dimobilisasi di titik-titik protes di Yangon pada hari Senin, sementara demonstran berbaris di Kale, di barat laut Myanmar, memegang foto Suu Kyi dan meneriakkan "demokrasi, tujuan kami, tujuan kami".
Video di Facebook menunjukkan kerumunan kecil bertopi keras berkumpul di seberang jalan di Lashio, Negara Bagian Shan, meneriakkan slogan-slogan saat polisi berbaris ke arah mereka. Baca Juga: Hari terkelam sejak kudeta, 18 pengunjuk rasa tewas di Myanmar “Sudah satu bulan sejak kudeta. Mereka menindak kami dengan penembakan kemarin. Kami akan keluar hari ini lagi,” pemimpin protes Ei Thinzar Maung memposting di Facebook.