Aksi demonstrasi mereda, bursa Hong Kong rebound



HONG KONG. Bursa Hong Kong akhirnya rebound setelah dilanda aksi jual pada transaksi perdagangan hari ini (6/10). Mengutip data Bloomberg, pada break sesi siang hari ini, indeks Hang Seng berhasil naik 0,5% menjadi 23.184,24. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks acuan Hong Kong ini sempat turun 0,3%.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Hong Kong. Beberapa di antaranya yakni: Sands China Ltd dan Galaxy Entertainment Group Ltd yang naik masing-masing setidaknya 5%. Lalu, ada juga saham China Resources Land Ltd yang naik 3,2% dan China Mobile Ltd yang turun 1,5%.

Investor kembali masuk ke pasar saham setelah demonstran Hong Kong membuka barikade sejumlah akses jalan setelah pemerintah Hong Kong setuju melakukan perundingan.


"Dampak dari aksi protes ini mulai mereda. Namun, situasi ini masih belum sepenuhnya pulih," jelas Steven Leung, director for institutional sales UOB Kay Hian Holdings Ltd. Dia menambahkan, kenaikan data tenaga kerja AS juga berarti adanya kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS lebih cepat dari prediksi semula.

Sekadar tambahan informasi, memasuki pekan ke dua aksi demonstrasi, pengunjuk rasa di Hong Kong sudah mulai melunak. Hari ini (6/10), mereka sudah memperbolehkan pegawai negeri sipil Hong Kong untuk masuk ke kantor pemerintahan. Aksi pendudukan kantor pusat pemerintahan Hong Kong yang sudah berlangsung selama 10 hari tersebut mulai membuahkan hasil seiring dibukanya pintu perundingan dengan pemerintah.

PNS Hong Kong sudah mulai memasuki kantor mereka sejak pukul 07.00 waktu setempat. Pengunjuk rasa mulai membuka barikade menyusul adanya ultimatum dari pimpinan Hong Kong agar mereka membuka akses pintu masuk kepada 3,000 PNS. Jika tidak, akan ada aksi dari pihak kepolisian setempat.

Pimpinan pelajar Hong Kong berharap ditemukannya solusi setelah mereka bertemu pimpinan Hong Kong kemarin untuk mempersiapkan perundingan atas tuntutan mereka atas pemilu secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie