SURABAYA. Tiga hari menjelang penutupan lokalisasi Dolly Surabaya pada 18 Juni mendatang, aksi intimidasi dirasakan warga sekitar area lokalisasi, khususnya yang mendukung penutupan. Mereka mengaku memilih diam untuk menghindari konflik horizontal. Yono, Ketua RT V di RW 12 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, mengatakan, penolak penutupan Dolly dirasa semakin frontal dengan menunjukkan berbagai tindakan yang belakangan kian meresahkan. "Rumah saya pernah didatangi puluhan orang. Mereka menuding saya menggalang dukungan dan intens berkomunikasi dengan pemkot untuk mendukung penutupan Dolly. Padahal, saya hanya mengajukan permohonan pavingisasi kepada Pemkot Surabaya," katanya, Sabtu (14/6).
Aksi intimidasi penutupan Dolly semakin terasa
SURABAYA. Tiga hari menjelang penutupan lokalisasi Dolly Surabaya pada 18 Juni mendatang, aksi intimidasi dirasakan warga sekitar area lokalisasi, khususnya yang mendukung penutupan. Mereka mengaku memilih diam untuk menghindari konflik horizontal. Yono, Ketua RT V di RW 12 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, mengatakan, penolak penutupan Dolly dirasa semakin frontal dengan menunjukkan berbagai tindakan yang belakangan kian meresahkan. "Rumah saya pernah didatangi puluhan orang. Mereka menuding saya menggalang dukungan dan intens berkomunikasi dengan pemkot untuk mendukung penutupan Dolly. Padahal, saya hanya mengajukan permohonan pavingisasi kepada Pemkot Surabaya," katanya, Sabtu (14/6).