KONTAN.CO.ID - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (8/9) ditutup naik 0,43% dan bertengger pada level 5.857,12. Indeks melaju 24,81 poin dari level pembukaan pada 5.825,12. Performa IHSG belakangan ini cukup tertekan. Lantaran banyaknya sentimen global dari ketegangan yang muncul di Semenanjung Korea. Meskipun hari ini mencatatkan tren bullish, namun performa IHSG selama sepekan sebelumnya masih minus 0,12%. David Nathanael Sutyanto analis First Asia Capital menyatakan sentimen global yang mewarnai pasar dalam negeri saat ini cukup banyak. Diantaranya menyebabkan mata uang garuda masih cukup kuat. Selain itu, dari dalam negeri ada peningkatan cadangan devisa. "'Ini bisa menjadi sentimen positif," ujar David kepada KONTAN, Jumat (8/9). Dia menyatakan, saat ini net sell yang dicatatkan oleh asing masih cukup menekan IHSG. Diprediksi, pada pekan berikutnya asing masih mencatatkan net sell. Selama perdagangan Jumat (8/9), indeks mencatatkan net sell asing sebesar Rp 2,73 triliun. Sedangkan selama sepekan terakhir net sell asing sudah sebesar Rp 6,51 triliun. "Belum lagi ada sentimen global yang menekan," tambahnya. Secara sektoral, saham-saham emiten komoditas masih cukup menarik. Hal ini lantaran karena ditunjang oleh kenaikan harga minyak. Selain itu, saham sektor infrastruktur juga dinilai menarik. "Kemungkinan besar mereka akan banyak profit taking, jadi masih bisa tertekan pada pekan depan," imbuhnya. Meski masih tertekan, menurutnya pekan depan IHSG masih memasuki masa konsolidasi. IHSG diprediksi masih berpotensi untuk bearish, namun dengan level terendah pada 5.750.
Aksi jual asing bikin IHSG tak bisa bergerak luwes
KONTAN.CO.ID - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (8/9) ditutup naik 0,43% dan bertengger pada level 5.857,12. Indeks melaju 24,81 poin dari level pembukaan pada 5.825,12. Performa IHSG belakangan ini cukup tertekan. Lantaran banyaknya sentimen global dari ketegangan yang muncul di Semenanjung Korea. Meskipun hari ini mencatatkan tren bullish, namun performa IHSG selama sepekan sebelumnya masih minus 0,12%. David Nathanael Sutyanto analis First Asia Capital menyatakan sentimen global yang mewarnai pasar dalam negeri saat ini cukup banyak. Diantaranya menyebabkan mata uang garuda masih cukup kuat. Selain itu, dari dalam negeri ada peningkatan cadangan devisa. "'Ini bisa menjadi sentimen positif," ujar David kepada KONTAN, Jumat (8/9). Dia menyatakan, saat ini net sell yang dicatatkan oleh asing masih cukup menekan IHSG. Diprediksi, pada pekan berikutnya asing masih mencatatkan net sell. Selama perdagangan Jumat (8/9), indeks mencatatkan net sell asing sebesar Rp 2,73 triliun. Sedangkan selama sepekan terakhir net sell asing sudah sebesar Rp 6,51 triliun. "Belum lagi ada sentimen global yang menekan," tambahnya. Secara sektoral, saham-saham emiten komoditas masih cukup menarik. Hal ini lantaran karena ditunjang oleh kenaikan harga minyak. Selain itu, saham sektor infrastruktur juga dinilai menarik. "Kemungkinan besar mereka akan banyak profit taking, jadi masih bisa tertekan pada pekan depan," imbuhnya. Meski masih tertekan, menurutnya pekan depan IHSG masih memasuki masa konsolidasi. IHSG diprediksi masih berpotensi untuk bearish, namun dengan level terendah pada 5.750.