Aksi jual asing masih tinggi meski IHSG naik lebih 1%, ini kata analis Samuel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan hingga penutupan perdagangan pada Selasa (30/7). IHSG naik 1,24% atau setara 77,96 poin ke level 6.376,99.

Perdagangan saham IHSG hari ini di buka di level 6.317,57. Sementara, support di level 6.317,03 dan resistance ke 6.376,99.

Performa IHSG hari ini meningkat dibandingkan Senin (29/7) kemarin yang turun 0,41% atau setara 26,20 poin. Performa pekan lalu juga menurun sebesar 0,42%.

Akan tetapi, berdasarkan data RTI, aksi jual bersih asing (net foreign sell) hari ini masih tinggi yang mencapai Rp 103,04 miliar. Sementara dalam sebulan, asing melakukan aksi jual bersih hingga ke level Rp 2,07 triliun.

Baca Juga: Rapat The Fed dan negosiasi perdagangan China-AS jadi pendorong penguatan IHSG

Analis Samuel Sekuritas Suria Dharma menyatakan, hal tersebut dikarenakan pengaruh pasar saham yang sedang menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) perihal ketetapan suku bunga terbaru.

Namun, Suria menilai aksi jual bersih asing ini pertama kali dimulai saat Bank Sentral Eropa (ECB) pada pekan lalu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama.

Kemudian, sehari setelah pengumuman ECB, Amerika Serikat (AS) merilis berbagai laporan kinerja perusahaan dengan angka pertumbuhan kuartal kedua yang melambat.

Baca Juga: IHSG naik lebih 1% di tengah pelemahan pasar Asia, ini kata analis Indo Premier

"Karena keadaan itu, para analis mulai berpikir The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada Juli ini," ujar Suria kepada kontan.co.id pada (30/7).

Suria menambahkan, awalnya 20-40% para analis di sana yakin The Fed akan menurunkan suku bunga hingga 50 bps. Akan tetapi, karena keputusan ECB dan hasil kinerja AS membuat mereka menurunkan persentase penurunan suku bunga menjadi 25 bps.

"Keyakinan-keyakinan itu juga yang membuat bursa-bursa di dunia termasuk di Indonesia juga turun," ujar Suria.

Perihal nilai aksi jual bersih asing yang masih tinggi, Suria menjelaskan aksi tersebut bergantung pada hasil rapat Federal Reserve yang dimulai hari ini hingga esok.

Baca Juga: Ini alasan saham HMSP berbalik arah ke zona hijau

"Jika The Fed memutuskan cut rate, pasti asing akan tertarik lagi untuk membeli saham," tutup Suria.

Selain itu, aksi jual bersih asing ini juga disebabkan oleh rilis laporan keuangan beberapa emiten Indonesia yang tidak begitu bagus. Sehingga tidak menunjukkan impresif yang kuat terhadap investor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto