Aksi jual melanda 10 sektor, IHSG jeblok lagi



JAKARTA. Setelah sempat rebound kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tumbang pada perdagangan Rabu (23/5). Koreksi bursa domestik mengekor pasar Asia yang juga kembali jeblok pada pagi ini. Hingga pukul 09.34, IHSG sudah merosot 1,16% ke posisi 3.976,161.Rontoknya 131 saham menggerus otot indeks, meski masih terdapat 10 saham yang berhasil naik. Adapun, 33 saham lainnya masih diam di tempat.Aksi jual memang terlihat melanda saham-saham dari seluruh sektor. Kondisi ini tergambar dari tumbangnya seluruh sektor saham di pasar domestik. Sektor konstruksi turun paling tajam 1,45%, disusul sektor pertambangan yang rontok 1,3%Saham-saham berkapitalisasi besar yang terjebak di posisi top losers, antara lain PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) yang anjlok 3,85% ke Rp 75. Lalu, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang juga melorot 2,75% ke Rp 58.250, dan PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) yang turun 3,33% ke Rp 440.Sementara, beberapa saham yang berhasil menempati posisi top gainers, seperti saham PT Millenium Pharmacon Int. Tbk (SDPC) yang naik 2,2% ke Rp 93. Kemudian, saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang maju 2,17% ke Rp470.Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memprediksi, pada hari ini, IHSG akan bergerak flat di kisaran 3.970-4.075.Menurut Satrio, rumitnya kondisi krisis Eropa membuat sentimen negatif dari benua biru tersebut lebih mendominasi, di tengah posisi aliran dana asing di BEI masih net sell.Dia bilang, dengan adanya tren naik jangka pendek pada IHSG, posisi buy on weakness terlihat menarik untuk dilakukan selama support IHSG di 3.970 masih bertahan. "Jika terdapat kecenderungan bursa regional menembus support, maka disarankan untuk melakukan profit taking jangka pendek," ujar Satrio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini