Aksi mogok karyawan Verizon pukul harga sahamnya



NEW YORK. Hampir sebulan sejak sekitar 40.000 karyawan Verizon melakukan aksi mogok kerja. Dan sepertinya, masalah pekerja perusahaan mulai berdampak pada bisnis Verizon juga harga sahamnya.

Belakangan ini, investor banyak yang melepas saham Verizon. Alhasil, sahamnya sudah melorot hampir 5% sejak aksi mogok dimulai pada 13 April lalu.

Penurunan itu lebih buruk dari kondisi market secara keseluruhan. Performa saham Verizon juga berada di bawah para pesaingnya seperti AT&T dan Comcast.


Sementara itu, salah satu serikat buruk yang mewakili pekerja yang melakukan aksi mogok, The Communications Workers of America (CWA), menuding aksi Wall Street yang menyebabkan saham Verizon terpuruk.

Dalam rilisnya, CWA mencatat bahwa Wells Fargo baru-baru ini memangkas estimasi pendapatan Verizon untuk kuartal kedua dan tahun ini.

Serikat pekerja mengklaim, aksi mogok tidak mempengaruhi kinerja perusahaan setidaknya untuk jangka panjang.

Kendati begitu, aksi mogok dipastikan berdampak pada kondisi finansial perusahaan. Wells Fargo bukan satu-satunya bank investasi yang memangkas outlook Verizon. Berdasarkan konsensus Wall Street, pendapatan Verizon pada kuartal II sudah turun 4% dalam dua bulan terakhir.

Memang, penurunannya masih relatif kecil. Namun, adanya pengurangan tersebut benar-benar mempengaruhi benak investor.

Para petinggi Verizon sendiri mengakui aksi mogok yang dilakukan karyawannya akan sedikit memukul performa perusahaan.

Menurut CEO Verizon Lowell McAdam, sulit bagi perusahaan untuk menggaet pelanggan baru khususnya untuk FiOS Internet dan TV Services seperti di kuartal I sebelum aksi mogok dihentikan.

Sehingga, jika aksi mogok berlanjut lebih lama lagi, dapat dipastikan harga saham Verizon akan semakin terpuruk. Perusahaan akan mendapat tekanan lebih besar untuk mencapai kesepakatan dengan para pegawainya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie