Aksi mogok pekerja jalan tol mungkin batal



JAKARTA. Sebanyak 90% atau 2.400 karyawan dari sekitar 2.800 Tenaga Alih Daya di PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ), telah mendaftar dan menjadi karyawan tetap di PT Jasa Layanan Operasi (JLO).

Dimana upaya pengalihan tenaga alih daya menjadi karyawan tetap dilakukan dengan tidak menimbulkan PHK, tidak mengurangi kesejahteraan, dan tidak mengurangi hak-hak tenaga alih daya.

Jasa Marga telah membentuk PT Jasa Layanan Operasi (JLO) untuk menjadikan tenaga alih daya menjadi karyawan tetap di PT JLO, juga untuk memberikan kepastian pekerjaan dan kesejahteraan.


Sejak terbentuknya hingga saat ini PT JLO telah menciptakan lapangan kerja dengan pegawai tetap sebanyak kurang lebih 2.400 karyawan di bidang pelayanan transaksi jalan tol.

"Kami berharap dapat menyerap lebih banyak lagi karyawan seiring dengan tingginya kebutuhan pembangunan jalan tol baru di Indonesia," ujar Direktur Utama PT JLO, Septerianto Sanaf, Kamis (22/10/2015).

PT Jasa Layanan Operasi dibentuk dalam rangka mendukung program pemerintah dan menangkap peluang bisnis jasa layanan pengoperasian jalan tol.

Dengan target Pemerintah untuk menambah 1.000 km jalan tol hingga tahun 2019 dimana potensi pembangunan jalan tol masih sangat besar, JLO hadir untuk mendukung serta menangkap peluang bisnis tersebut.

Kebutuhan pelayanan lalu lintas yang terus meningkat mendorong terbentuknya Perusahaan Jalan Layanan Operasi yang fokus pada pelayanan operasional jalan tol.

Dengan terbentuknya perusahaan ini, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transaksi khususnya di gerbang-gerbang tol baik di ruas Tol Jabotabek maupun di luar Jabodetabek.

(Willy Widianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto