KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi mogok sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok sejak 20 Maret 2025 menimbulkan kekhawatiran terhadap kelancaran distribusi barang. Pengusaha logistik memperingatkan bahwa jika aksi ini berlangsung lama, dampaknya bisa menyebabkan keterlambatan distribusi hingga lonjakan harga kebutuhan pokok. Ketua Bidang Perhubungan dan Logistik Apindo, Carmelita Hartoto, menegaskan bahwa aksi mogok ini dapat berdampak pada ketersediaan bahan pokok di pasar. “Jangan sampai terjadi lonjakan harga karena barang kebutuhan berkurang di lapangan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (21/3). Selain itu, aksi mogok juga berisiko menyebabkan penumpukan barang di gudang dan pelabuhan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan biaya operasional. “Kemungkinan terjadi penumpukan barang di gudang atau pelabuhan itu ada, dan ini bisa menambah biaya operasional operator logistik,” kata Carmelita.
Aksi Mogok Sopir Truk Bisa Ganggu Pasokan dan Picu Lonjakan Harga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi mogok sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok sejak 20 Maret 2025 menimbulkan kekhawatiran terhadap kelancaran distribusi barang. Pengusaha logistik memperingatkan bahwa jika aksi ini berlangsung lama, dampaknya bisa menyebabkan keterlambatan distribusi hingga lonjakan harga kebutuhan pokok. Ketua Bidang Perhubungan dan Logistik Apindo, Carmelita Hartoto, menegaskan bahwa aksi mogok ini dapat berdampak pada ketersediaan bahan pokok di pasar. “Jangan sampai terjadi lonjakan harga karena barang kebutuhan berkurang di lapangan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (21/3). Selain itu, aksi mogok juga berisiko menyebabkan penumpukan barang di gudang dan pelabuhan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan biaya operasional. “Kemungkinan terjadi penumpukan barang di gudang atau pelabuhan itu ada, dan ini bisa menambah biaya operasional operator logistik,” kata Carmelita.