Aksi Penipuan Tiket Konser Coldplay Marak, Ini Pesan Sandiaga Uno



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, marak terjadi aksi penipuan tiket konser Coldplay. Terkait hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat bicara. 

Sandiaga menyayangkan ulah oknum yang melakukan penipuan tiket konser Coldplay. 

Menurut Sandiaga, penipuan sejumlah oknum yang mengaku bisa mendapatkan tiket konser Coldplay saat penjualan tiket yang berlangsung pada 17-19 Mei 2023 ini sangat merugikan masyarakat. Hal ini juga berimbas dan merusak citra bisnis industri seni pertunjukan di Indonesia. 


"Saya sangat menyayangkan ulah oknum yang memanfaatkan momen yang sebetulnya kita harus sambut dengan kebersamaan dan saya sangat sayangkan walaupun kita sudah memberikan peringatan, ada praktik penipuan dan pencaloan tiket online walaupun sudah digitalisasi memang ini sangat-sangat rentan," ujar Sandiaga dilansir dari Antara, Senin (22/5). 

Namun demikian, Sandiaga pun turut mengapresiasi langkah cepat polisi menindak laporan penipuan tersebut. 

"Kami mengapresiasi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang langsung menindak para pelaku," ujarnya. 

Baca Juga: Polri Terima Laporan Penipuan Tiket Coldplay dengan Kerugian Capai Rp 40 Jutaan

Ia pun mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mendapatkan tiket konser dan meminta masyarakat untuk manfaatkan kanal distribusi yang valid dan jelas dari sumber terpercaya. 

"Saya pun menyampaikan kepada semua masyarakat agar berhati-hati untuk tidak terjebak dengan tiket palsu dan memastikan sumber yang valid," ujar Sandiaga. 

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menerima lebih dari satu laporan dan pengaduan terkait dugaan penipuan bermodus penjualan tiket konser Coldplay. 

Selain laporan yang masuk ke Bareskrim Polri, sejumlah kepolisian daerah (polda) juga mendapat laporan serupa. 

Baca Juga: Awas Banyak Penipuan, Cek cara Menang War Beli Tiket Konser Coldplay Hari Ini (19/5)

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie