JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai berubah arah. Meski sempat positif pada awal pembukaan pagi, akhirnya IHSG sesi I ditutup di zona merah dengan koreksi sebesar 6,37 poin atau melemah 0,154%. Rupanya, aksi profit taking banyak dilakukan investor domestik di tengah investor net buy asing sebesar Rp 48,12 miliar.Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, menuturkan, agresivitas pasar mulai mereda setelah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Jepang lebih rendah ketimbang prediksi. Selain itu, beberapa data dalam negeri juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. "Seperti defisit berjalan yang mencapai US$ 6,9 miliar naik dari US$ 3,2 miliar," kata David, Senin (13/8).Namun David meyakini Bank Indonesia (BI) dan pemerintah pun segera akan mengambil langkah-langkah untuk dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dengan tetap terjaganya cadangan devisa yang masih cukup besar di posisi US$ 106,5 miliar.Untuk sesi II, David meprediksi, IHSG masih akan berada dalam tekanan profit taking dengan kisaran pergerakan antara 4.113-4.154 . "IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah," ungkap David. Dia melihat beberapa investor yang portofolionya menggunakan margin, cenderung akan mengurangi porsinya dikarenakan untuk mengantisipasi libur panjang. "Namun hal tersebut bersifat sementara," jelasnya.Adapun beberapa sektor yang masih dapat diperhatikan untuk sesi kedua adalah consumer goods dan manufaktur. David menyarankan Investor untuk menjaga level stop loss dan trailing stop. "Buy on weakness juga dimungkinkan untuk beberapa saham blue chip yang terlihat masih di koleksi oleh asing," imbuhnya.Analis Reliance Securities, Christine Natasya, juga memprediksi IHSG akan lanjut menurun di putaran kedua nanti dengan gerakan di kisaran 4.100-4.150. "Melemahnya data ekonomi China pada pekan lalu serta menurunnya data PDB Jepang adalah faktor-faktor yang mendorong IHSG ke zona merah," kata Christine.Dia melihat saham-saham seperti TLKM, AKRA, BMRI, HRUM diprediksi akan melanjutkan penurunannya. Sedangkan saham-saham yang perlu diperhatikan untuk bisa dikoleksi antara lain GJTL,dan MNCN.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aksi profit taking masih akan berlanjut di sesi II
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai berubah arah. Meski sempat positif pada awal pembukaan pagi, akhirnya IHSG sesi I ditutup di zona merah dengan koreksi sebesar 6,37 poin atau melemah 0,154%. Rupanya, aksi profit taking banyak dilakukan investor domestik di tengah investor net buy asing sebesar Rp 48,12 miliar.Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, menuturkan, agresivitas pasar mulai mereda setelah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Jepang lebih rendah ketimbang prediksi. Selain itu, beberapa data dalam negeri juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. "Seperti defisit berjalan yang mencapai US$ 6,9 miliar naik dari US$ 3,2 miliar," kata David, Senin (13/8).Namun David meyakini Bank Indonesia (BI) dan pemerintah pun segera akan mengambil langkah-langkah untuk dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dengan tetap terjaganya cadangan devisa yang masih cukup besar di posisi US$ 106,5 miliar.Untuk sesi II, David meprediksi, IHSG masih akan berada dalam tekanan profit taking dengan kisaran pergerakan antara 4.113-4.154 . "IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah," ungkap David. Dia melihat beberapa investor yang portofolionya menggunakan margin, cenderung akan mengurangi porsinya dikarenakan untuk mengantisipasi libur panjang. "Namun hal tersebut bersifat sementara," jelasnya.Adapun beberapa sektor yang masih dapat diperhatikan untuk sesi kedua adalah consumer goods dan manufaktur. David menyarankan Investor untuk menjaga level stop loss dan trailing stop. "Buy on weakness juga dimungkinkan untuk beberapa saham blue chip yang terlihat masih di koleksi oleh asing," imbuhnya.Analis Reliance Securities, Christine Natasya, juga memprediksi IHSG akan lanjut menurun di putaran kedua nanti dengan gerakan di kisaran 4.100-4.150. "Melemahnya data ekonomi China pada pekan lalu serta menurunnya data PDB Jepang adalah faktor-faktor yang mendorong IHSG ke zona merah," kata Christine.Dia melihat saham-saham seperti TLKM, AKRA, BMRI, HRUM diprediksi akan melanjutkan penurunannya. Sedangkan saham-saham yang perlu diperhatikan untuk bisa dikoleksi antara lain GJTL,dan MNCN.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News