JAKARTA. Sepertinya, sentimen negatif indeks global ikut menyeret kejatuhan indeks regional. Tak terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada penutupan transaksi hari ini, IHSG ditutup melemah 2,29% atau 35, 56 basis poin dibanding harga penutupan kemarin sore dan bertengger pada posisi Rp 1.520,407. Menurut Hendri Efendi, analis pasar modal PT Citi Pacific Securitas, ada beberapa hal yang menyebabkan penurunan IHSG hari ini. “Selain adanya sentimen negatif indeks global, faktor lain seperti turunnya harga minyak dunia yang sempat menyentuh US$ 78 per barel juga ikut memberikan pengaruh,” jelasnya kepada KONTAN.Di bursa Indonesia, penurunan indeks acuan itu juga disebabkan adanya aksi profit taking dari sejumlah investor jangka pendek. Menurutnya, para investor saat ini masih belum melihat adanya perbaikan dari kondisi finansial global. “Makanya, banyak dari mereka yang menjual saham-saham sejumlah perusahaan yang mengalami kenaikan pada perdagangan pagi. Jadi, ada aksi profit taking,” ujarnya. Asal tahu saja, sejumlah indeks acuan di pasar global memang mengalami penurunan. Sebut saja Hang Seng yang mengalami penurunan 4,96% dan bertengger pada posisi 15.998,3 dan Strait Times yang merosot 3,98% menjadi 2.043,52. Meski demikian, indeks acuan di Jepang Nikkei malah mengalami hal yang sebaliknya. Hari ini, Nikkei ditutup menguat 1,06% menjadi 9.547,47. Hendri menilai, kenaikan tersebut disebabkan para investor Jepang tidak lagi merasa khawatir akan kondisi krisis yang melanda dunia. “Kepercayaan investor kembali menguat. Itu yang membuat indeks Nikkei ikut menguat,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie