Aksi profit taking membuat IHSG terkoreksi pada perdagangan terakhir di 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan saham terakhir di 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,47% ke level 6.299,54. Sempat mencapai titik tertinggi di level 6.336,920, namun akhirnya IHSG harus ditutup di zona merah. Dengan demikian, secara year-to-date, IHSG hanya naik tipis 1,70%.

Meski demikian, hari ini investor asing masih terlihat memborong saham hingga mencatatkan aksi jual bersih Rp 1,36 miliar.

Baca Juga: IHSG turun di perdagangan terakhir 2019, menguat 1,69% sepanjang tahun


Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, pelemahan indeks pada perdagangan terakhir 2019 ditengarai akibat aksi profit taking. Sebab, sepanjang dua pekan ke belakang IHSG telah bergerak cukup positif.

“Karena dua minggu sebelumnya pergerakan IHSG cukup positif dengan posisi asing mayoritas net buy,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Senin (20/12).

Aksi net buy asing ini sekaligus melengkapi net buy asing di IHSG selama sepekan sebesar Rp 4,16 triliun. Bahkan, selama bulan Desember 2019, sebanyak Rp 7,76 triliun dana asing telah masuk pasar saham.

Baca Juga: Barito (BRPT) & Chandra Asri (TPIA) menopang industri dasar dan kimia tahun ini

Senada, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga menilai pelemahan IHSG hari ini lebih diakibatkan oleh aksi profit taking.

Secara teknikal, ia memperkirakan untuk beberapa hari ke depan IHSG akan dilanda koreksi wajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat