JAKARTA. Setelah sempat melesat tajam dalam perdagangan hari sebelumnya, harga aluminium kembali menukik. Prediksi sejumlah kalangan, permintaan aluminium sepanjang tahun 2016 ini belum akan membaik. Mengutip Bloomberg, Kamis (14/4), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merosot 0,60% ke US$ 1.549 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga naik 3,06%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka, mengatakan, penguatan indeks dollar AS menjadi penyeret harga komoditas. Hingga pukul 17.15 WIB indeks dollar AS melesat 0,22% ke level 94,95. Ini terjadi pasca penantian pelaku pasar akan sajian data ekonomi AS seperti inflasi dan klaim pengangguran mingguan.
Aksi profit taking menekan aluminium
JAKARTA. Setelah sempat melesat tajam dalam perdagangan hari sebelumnya, harga aluminium kembali menukik. Prediksi sejumlah kalangan, permintaan aluminium sepanjang tahun 2016 ini belum akan membaik. Mengutip Bloomberg, Kamis (14/4), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merosot 0,60% ke US$ 1.549 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga naik 3,06%. Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka, mengatakan, penguatan indeks dollar AS menjadi penyeret harga komoditas. Hingga pukul 17.15 WIB indeks dollar AS melesat 0,22% ke level 94,95. Ini terjadi pasca penantian pelaku pasar akan sajian data ekonomi AS seperti inflasi dan klaim pengangguran mingguan.