JAKARTA. Walau transaksi tukar guling saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan Vallar Plc belum selesai, perusahaan ini sudah siap beraksi lagi. Perseroan Grup Bakrie ini bakal menjual aset-aset manufakturnya."Kami banyak memiliki pabrik manufaktur, dan kami sedang mempertimbangkan untuk menjualnya," tegas Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno. Namun, menurut Eddy, penjualan ini tidak dilakukan seluruhnya. "Kami hanya mencarikan mitra strategis, sehingga kami masih memiliki saham minoritas," ungkapnya.Eddy bilang, penjualan ini dilakukan lantaran BNBR ingin fokus menjadi perusahaan investasi. Sebagai perusahaan investasi, maka BNBR akan mencari keuntungan yang lebih besar dari investasi yang dilakukannya."Kalau mengelola bisnis manufaktur, margin yang kita dapat hanya 10% hingga 15%. Namun jika investasi di perusahaan terbuka, dalam satu tahun saja bisa mencapai 50%, bahkan bisa 100%," paparnya.Untuk merealisasikan rencana itu, saat ini BNBR sedang melakukan negosiasi dengan beberapa calon investor. Sayang, dia enggan mengungkapkan investor tersebut. "Yang pasti semuanya investor asing," tegasnya. Eddy juga enggan mengatakan berapa kemungkinan dana yang didapatnya dari penjualan aset tersebut. Eddy juga masih merahasiakan kapan negosiasi ini akan selesai. Yang pasti, dia mengatakan, BNBR memiliki banyak anak usaha yang bagus antara lain PT Bakrie Metal Indonesia, PT Bakrie Pipe, Bakrie Tosan Jaya, dan lain-lain.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Aksi terbaru, BNBR berencana menjual aset manufaktur
JAKARTA. Walau transaksi tukar guling saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan Vallar Plc belum selesai, perusahaan ini sudah siap beraksi lagi. Perseroan Grup Bakrie ini bakal menjual aset-aset manufakturnya."Kami banyak memiliki pabrik manufaktur, dan kami sedang mempertimbangkan untuk menjualnya," tegas Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno. Namun, menurut Eddy, penjualan ini tidak dilakukan seluruhnya. "Kami hanya mencarikan mitra strategis, sehingga kami masih memiliki saham minoritas," ungkapnya.Eddy bilang, penjualan ini dilakukan lantaran BNBR ingin fokus menjadi perusahaan investasi. Sebagai perusahaan investasi, maka BNBR akan mencari keuntungan yang lebih besar dari investasi yang dilakukannya."Kalau mengelola bisnis manufaktur, margin yang kita dapat hanya 10% hingga 15%. Namun jika investasi di perusahaan terbuka, dalam satu tahun saja bisa mencapai 50%, bahkan bisa 100%," paparnya.Untuk merealisasikan rencana itu, saat ini BNBR sedang melakukan negosiasi dengan beberapa calon investor. Sayang, dia enggan mengungkapkan investor tersebut. "Yang pasti semuanya investor asing," tegasnya. Eddy juga enggan mengatakan berapa kemungkinan dana yang didapatnya dari penjualan aset tersebut. Eddy juga masih merahasiakan kapan negosiasi ini akan selesai. Yang pasti, dia mengatakan, BNBR memiliki banyak anak usaha yang bagus antara lain PT Bakrie Metal Indonesia, PT Bakrie Pipe, Bakrie Tosan Jaya, dan lain-lain.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News