KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penantian pelaku pasar pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mempengaruhi penurunan hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atawa sukuk negara, Selasa (25/1). Sementara itu yield yang dimenangkan pemerintah cenderung menurun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SBSN hari ini sebesar Rp 38,29 triliun. Jumlah tersebut menurun Rp 17,05 triliun dari lelang SBSN dua pekan lalu yang mendapat penawaran sebesar Rp 55,34 triliun. Dari total penawaran, pemerintah menyerap Rp 11 triliun pada lelang sukuk hari ini. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan sikap wait and see pelaku pasar terhadap FOMC mempengaruhi semua portofolio termasuk lelang obligasi pemerintah. Meski menurun, Fikri menilai besaran jumlah penawaran yang masuk di lelang kali ini masih tinggi dan tidak memunculkan kekhawatiran kurangnya likuiditas di pasar. "Jumlah Rp 38 triliun masih berada di rata-rata pelaksanaan lelang di sepanjang tahun lalu," kata Fikri, Selasa (25/1).
Aksi Tunggu Kenaikan Suku Bunga Turut Pengaruhi Hasil Lelang Sukuk Negara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penantian pelaku pasar pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mempengaruhi penurunan hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atawa sukuk negara, Selasa (25/1). Sementara itu yield yang dimenangkan pemerintah cenderung menurun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SBSN hari ini sebesar Rp 38,29 triliun. Jumlah tersebut menurun Rp 17,05 triliun dari lelang SBSN dua pekan lalu yang mendapat penawaran sebesar Rp 55,34 triliun. Dari total penawaran, pemerintah menyerap Rp 11 triliun pada lelang sukuk hari ini. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan sikap wait and see pelaku pasar terhadap FOMC mempengaruhi semua portofolio termasuk lelang obligasi pemerintah. Meski menurun, Fikri menilai besaran jumlah penawaran yang masuk di lelang kali ini masih tinggi dan tidak memunculkan kekhawatiran kurangnya likuiditas di pasar. "Jumlah Rp 38 triliun masih berada di rata-rata pelaksanaan lelang di sepanjang tahun lalu," kata Fikri, Selasa (25/1).