Aksi wait and see membuat rupiah terkoreksi



JAKARTA. Rupiah tertekan oleh aksi wait and see menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Di pasar spot, Senin (25/4) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah tipis 0,04% ke level Rp 13.199. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia rupiah melemah 0,5% ke level Rp 13.235 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, aksi wait and see menjelang rapat FOMC membuat pergerekan rupiah sedikit tertekan. Meski, pelaku pasar sebenarnya sudah memperkirakan tidak akan ada perubahana kebijakan pada rapat The Fed Kamis pekan ini.

"Pelaku pasar cenderung menunggu barbagai sinyal yang akan diberikan The Fed pasca rapat FOMC," paparnya.


Menurut Rully, kebijakan The Fed hingga bulan Juni mendatang belum akan berubah sehingga pergerakan rupiah pun akan cenderung stabil. Kondisi ekonomi dalam negeri juga cukup kondusif. "Angka inflasi memberi peluang kebijakan lanjutan untuk mendorong ekonomi," lanjutnya. Lalu arus dana masuk baik di pasar dan obligasi pun cukup besar.

Namun demikian, pergerakan rupiah menjelang FOMC berpeluang kembali tertekan. Rully memprediksi rupiah pada Selasa (26/4) akan kembali melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie