Aktivis anti-China raih kursi legislatif Hong Kong



HONG KONG. Parlemen Hong Kong sepertinya akan dihuni oleh generasi baru. Hasil pemilu sementara mengindikasikan, generasi baru aktivis anti China memenangkan sejumlah kursi di Badan Legislatif (Legislative Council/LegCo) Hong Kong.

Salah satu di antara mereka adalah Nathan Law, pemimpin muda dari aksi demonstrasi pro-demokrasi pada 2014 lalu.

Namun, politisi pro-Beijing akan tetap menduduki kursi mayoritas karena sistem pemilihan yang berlaku.


Pengumuman hasil pemilu agak tertunda seiring membludaknya jumlah voter. Mengutip berita BBC, jumlah pemilih pada pemilu Hong Kong kali ini menembus rekor, yakni 58% dari 3,8 juta pemilih.

Sebagai perbandingkan, pada pemilu 2008, jumlah partisipasi pemilu hanya mencapai 45,2%. Hasil akhir pemilu dijadwalkan akan dirilis Senin sore.

Pemilu kali ini merupakan yang pertama dilakukan sejak aksi demonstrasi besar tahun 2014 dilakukan. Pada waktu itu, hampir sebagian besar pusat kota Hong Kong lumpuh akibat aksi protes anak-anak muda.

Mereka menuntut demokrasi yang lebih besar bagi Hong Kong di tengah kecemasan Beijing kian meningkatkan intervensinya pada dunia politik Hong Kong.

"Saya rasa warga Hong Kong benar-benar menginginkan adanya perubahan. Generasi muda lebih kritis jika menyangkut masa depan," jelas Law, 23 tahun, seperti yang dikutip AFP.

Law merupakan anggota dari partai Demosisto, yang didirikan olehnya dengan mengampanyekan kemandirian Hong Kong.

Dari 90% suara yang sudah masuk, Law menjadi orang kedua yang terpilih dengan suara terbanyak di LegCo.

Dua kandidat dari partai anak muda juga digadang-gadang akan memenangkan kursi parlemen.

Para kandidat bersaing untuk memperebutkan 70 kursi LegCo, yang mengeluarkan perundang-undangan dan anggaran di Hong Kong. Meski demikian, hanya 35 kursi yang dipilih secara langsung oleh voter. 30 kursi lainnya mewakili profesi tertentu.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie