KONTAN.CO.ID - YANGON. Pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar pada hari Jumat (10/12) melakukan aksi protes dengan menutup bisnisnya dan menghindari jalanan utama. Aksi mogok kerja diam-diam ini membuat kota-kota di penjuru Myanmar menjadi sangat sepi. "Kami mengirim pesan ini ke dunia, tentang pelanggaran HAM yang mengerikan di Myanmar. Diam adalah teriakan paling keras. Kami ingin hak kami kembali. Kami ingin revolusi. Kami mengungkapkan kesedihan untuk pahlawan kami yang gugur," kata pemimpin aksi, Khin Sandar, seperti dikutip Reuters. Wujud protes lain ditampilkan secara berbeda di kota utara Shwebo. Di sana, para pengunjuk rasa turun ke jalan mengenakan pakaian hitam dan berbaris dengan diam.
Aktivis anti-kudeta Myanmar menyampaikan protes melalui aksi senyap
KONTAN.CO.ID - YANGON. Pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar pada hari Jumat (10/12) melakukan aksi protes dengan menutup bisnisnya dan menghindari jalanan utama. Aksi mogok kerja diam-diam ini membuat kota-kota di penjuru Myanmar menjadi sangat sepi. "Kami mengirim pesan ini ke dunia, tentang pelanggaran HAM yang mengerikan di Myanmar. Diam adalah teriakan paling keras. Kami ingin hak kami kembali. Kami ingin revolusi. Kami mengungkapkan kesedihan untuk pahlawan kami yang gugur," kata pemimpin aksi, Khin Sandar, seperti dikutip Reuters. Wujud protes lain ditampilkan secara berbeda di kota utara Shwebo. Di sana, para pengunjuk rasa turun ke jalan mengenakan pakaian hitam dan berbaris dengan diam.