KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivis pro-demokrasi Myanmar berjanji pada hari Kamis untuk mengadakan lebih banyak demonstrasi setelah PBB mengatakan 38 orang telah tewas dalam kerusuhan paling kejam sejak kudeta militer bulan lalu. Polisi dan tentara melepaskan tembakan dengan peluru tajam pada hari Rabu dengan sedikit peringatan. "Kami tahu bahwa kami selalu bisa ditembak dan dibunuh dengan peluru tajam tapi tidak ada artinya tetap hidup di bawah junta jadi kami memilih jalan berbahaya ini untuk melarikan diri," kata aktivis Maung Saungkha kepada Reuters. “Kami akan melawan junta dengan cara apapun yang kami bisa. Tujuan akhir kami adalah untuk menghapus sistem junta dari akarnya,” kata Maung Saungkha, yang mengatakan kelompok Komite Pemogokan Umum Kebangsaan berencana mengadakan protes pada hari Kamis.
Aktivis pro-demokrasi Myanmar akan melakukan lebih banyak demo ke junta militer
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivis pro-demokrasi Myanmar berjanji pada hari Kamis untuk mengadakan lebih banyak demonstrasi setelah PBB mengatakan 38 orang telah tewas dalam kerusuhan paling kejam sejak kudeta militer bulan lalu. Polisi dan tentara melepaskan tembakan dengan peluru tajam pada hari Rabu dengan sedikit peringatan. "Kami tahu bahwa kami selalu bisa ditembak dan dibunuh dengan peluru tajam tapi tidak ada artinya tetap hidup di bawah junta jadi kami memilih jalan berbahaya ini untuk melarikan diri," kata aktivis Maung Saungkha kepada Reuters. “Kami akan melawan junta dengan cara apapun yang kami bisa. Tujuan akhir kami adalah untuk menghapus sistem junta dari akarnya,” kata Maung Saungkha, yang mengatakan kelompok Komite Pemogokan Umum Kebangsaan berencana mengadakan protes pada hari Kamis.