Aktivis serukan Indonesia tolak Myanmar jadi ketua ASEAN



JAKARTA. ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC) President, Eva Kusuma Sundari, meminta dengan tegas agar Indonesia sebagai negara pemimpin ASEAN 2011 menolak Myanmar menjadi ketua Asean 2014. Eva beralasan, hingga saat ini, Myanmar masih menganut rezim kekerasan dan pemberontakan. “DPR menyesalkan RI karena belum menolak Myanmar menjadi ketua ASEAN 2014. AIPMC mendukung agar indonesia menolak itu. Ingat tahun 1988 ada rezim yang memberontak. Harga demokarsi dan HAM itu cukup berat. Kita minta supaya Indonesia sebagai negara paling maju tidak mendukung negara yang pelaggarannya cukup banyak itu menjadi ketua Asean,” ujar Eva dalam konferensi pers terkait peringatan HUT ASEAN, Senin (8/8). Apalagi, lanjutnya, saat ini kejahatan di Myanmar sudah menjadi kejahatan sistematis konflik. Contoh kasus, pemerkosaan di perbatasan Myanmar. “Itu yang menjadikan alasan mengapa Myanmar tidak bagus memimpin ASEAN. Jangan sampai ketuanya Myanmar, maka yang menanggung kerugian adalah ASEAN secara keseluruhan,” tutup Eva.Hal serupa diucapkan aktivis Forum Asia yang bergabung dalam solidaritas Indonesia for ASEAN People, Atnike Nova Sigiro. “Tidak ada bukti kebebasan HAM di Myanmar,” kata Atnike. Alhasil, ia menghimbau agar seluruh aktivis Indonesia mendesak negara RI untuk menyokong kebebasan HAM di Myanmar. “Itu adalah landasan kawanan aktivis di Indonesia yang akan semakin menyuarakan problem HAM di ASEAN. Supaya kepemimpinan Indonesia di ASEAN bukan semata-mata politik image, tapi juga untuk kemajuan HAM,” tutupnya. Seperti yang kita ketahui, keinginan Myanmar meminta menjadi Ketua ASEAN itu lebih cepat dari yang dijadwalkan. Myanmar sendiri meminta untuk menjadi Ketua ASEAN pada 2014 menggantikan Laos. Sebelumnya Myanmar dijadwalkan untuk menjadi Ketua ASEAN pada 2016.Kabarnya, rencana pertukaran Ketua ASEAN pada 2014 ini sudah disetujui oleh Myanmar dan Laos. Permintaan pergantian ketua ASEAN ini diajukan oleh Presiden Myanmar Thein Sein kepada pihak ASEAN. Pertukaran seperti ini pernah juga dilakukan oleh Indonesia dengan Brunei Darussalam. Indonesia seharusnya menjadi Ketua ASEAN pada 2013 mendatang. Namun dengan Indonesia menjadi Ketua APEC juga di tahun 2013, Indonesia meminta tukar tempat dengan Brunei dan menjadi ketua Asean 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie