JAKARTA. Lesunya aktivitas bisnis pertambangan dan perkebunan memukul bisnis perhotelan. Tingkat hunian hotel di wilayah-wilayah yang menjadi sumber energi turun. Tengoklah, data Badan Pusat Statistik (BPS). Tingkat hunian hotel di wilayah pertambangan dan perkebunan, seperti Kalimantan dan Sumatera jatuh di bawah 50%. Namun, secara industri, hingga paro pertama 2015, tingkat okupansi hotel masih di kisaran 51%. Angka ini turun, lantaran tahun sebelumnya, di atas angka itu. Kianjomplang, saat harga komoditas booming. Herna Lesmana, Public Relation and Communications Coordinator AccorHotels, Malaysia-Indonesia-Singapore mengatakan, sejak awal tahun 2015 ini, bisnis hotel mereka di Kalimantan dan Sumatera sepi penghuni. Perlambatan ekonomi yang menjadikan aktivitas bisnis turun menjadi biang keladi.
Aktivitas bisnis lesu, hunian hotel turun
JAKARTA. Lesunya aktivitas bisnis pertambangan dan perkebunan memukul bisnis perhotelan. Tingkat hunian hotel di wilayah-wilayah yang menjadi sumber energi turun. Tengoklah, data Badan Pusat Statistik (BPS). Tingkat hunian hotel di wilayah pertambangan dan perkebunan, seperti Kalimantan dan Sumatera jatuh di bawah 50%. Namun, secara industri, hingga paro pertama 2015, tingkat okupansi hotel masih di kisaran 51%. Angka ini turun, lantaran tahun sebelumnya, di atas angka itu. Kianjomplang, saat harga komoditas booming. Herna Lesmana, Public Relation and Communications Coordinator AccorHotels, Malaysia-Indonesia-Singapore mengatakan, sejak awal tahun 2015 ini, bisnis hotel mereka di Kalimantan dan Sumatera sepi penghuni. Perlambatan ekonomi yang menjadikan aktivitas bisnis turun menjadi biang keladi.