Aktivitas bongkar muat alat berat IPCC terdorong kenaikan harga batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya harga komoditas batubara global dalam beberapa periode terakhir turut memberikan sentimen positif pada kegiatan bongkar muat kargo alat berat di Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Investor Relation PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Reza Priyambada mengatakan, hingga Agustus 2021 terjadi peningkatan arus bongkar muat kargo alat berat di terminal internasional IPCC.

Pada kegiatan impor, jumlah alat berat yang ditangani oleh IPCC mencapai 2.932 unit sepanjang 8 bulan di tahun ini dimana angka tersebut mengalami peningkatan 32,79% dibandingkan periode 8 bulan di tahun sebelumnya dengan jumlah 2.205 unit.


Adapun Alat Berat dengan merek Komatsu menguasai pangsa pasar bongkar muat impor alat berat di terminal IPCC dengan jumlah 815 unit sepanjang tahun ini hingga Agustus 2021. Bongkar muat alat berat Komatsu tersebut meningkat 350,28% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu dengan jumlah 181 unit.

Baca Juga: Lonjakan permintaan kargo mendongkrak kinerja Prima Globalindo Logistik (PPGL)

Berikutnya, diikuti dengan merek Kobelco dan Caterpillar dengan jumlah masing-masing 788 unit dan 332 unit di sepanjang 8 bulan di tahun ini.

Pada kegiatan ekspor Alat Berat, merek Hitachi paling banyak dilakukan bongkar muat dengan jumlah 804 unit dimana jumlah tersebut telah meningkat 50,84% dibandingkan dengan kegiatan di tahun sebelumnya sebanyak 533 unit. Berikutnya disusul dengan alat berat merek Sumitomo sebanyak 535 unit dan Caterpillar sebanyak 164 unit.

Di Terminal Domestik, kegiatan bongkar muat Alat Berat pun juga turut mengalami kenaikan. Permintaan akan Alat-alat Berat di sejumlah wilayah di luar Jakarta maupun pulau Jawa memberikan peningkatan aktivitas bongkar muat pada segmen ini.

Hingga Agustus 2021, jumlah Alat Berat yang telah ditangani oleh IPCC mencapai 3.923 unit atau meningkat 39,01% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu dengan jumlah 2.822 unit. "Adanya peningkatan harga batubara tampaknya memberikan imbas secara tidak langsung pada kinerja bongkar muat di Terminal IPCC," kata Reza dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9).

Bagi IPCC, sambungnya, kesempatan ini merupakan momentum yang baik untuk dapat meningkatkan kinerjanya sehingga tahun ini mendapatkan hasil yang bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga: Ada crossing 25% saham Victoria Care (VICI) dengan pembeli asing

Di masa Pandemi tahun lalu, dimana kegiatan bongkar muat relatif sepi telah dimanfaatkan oleh IPCC untuk membenahi sarana infrastruktur dan sistem pelayanan yang ada sehingga dampaknya dapat dirasakan di tahun ini dimana IPCC telah siap dalam melakukan pelayanan bongkar muat kargo kendaraan, terlebih untuk kargo alat berat beserta dengan spare parts-nya.

Tidak hanya itu, ia menambahkan IPCC juga terus melakukan transformasi bisnis baik dari sisi bisnis dan operasional maupun keuangan yang di antaranya ialah meningkatkan standar pelayanan kepada para pelanggannya, dan melakukan digitalisasi sistem untuk memudahkan dan membantu pelayanan kepada pelanggan serta terkoneksi antar sistem baik dari sisi internal IPCC, automaker, maupun shipping line.

Selanjutnya: Wahana Interfood Nusantara (COCO) raup laba Rp 4,12 miliar di semester pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi