KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun 2019, aktivitas manufaktur Indonesia mengalami stagnansi. Nikkei dan IHS Markit, Senin (4/2) menunjukkan, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia hanya sebesar 49,9 di Januari 2019. Angka indeks tersebut turun dari capaian sebelumnya yakni 51,2 pada Desember 2018 lalu. Survei Nikkei mencatat, kondisi permintaan mengalami pelemahan di awal tahun ini. Setelah naik pada Desember lalu, penjualan domestik mulai menurun sejalan dengan permintaan luar negeri yang melemah dan ekspor yang turun selama 14 bulan berturut-turut. "Awal tahun 2019 agak mengecewakan bagi sektor manufaktur Indonesia karena pertumbuhan tidak terlihat pada awal tahun ini. Yang lebih mengkhawatirkan adalah penurunan permintaan, khususnya dari pasar domestik, yang turun pada kisaran paling tajam dalam kurun waktu satu setengah tahun," ujar Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw dalam keterangannya yang dikutip Kontan.co.id, Senin (4/2).
Aktivitas manufaktur Indonesia stagnan sepanjang Januari 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun 2019, aktivitas manufaktur Indonesia mengalami stagnansi. Nikkei dan IHS Markit, Senin (4/2) menunjukkan, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia hanya sebesar 49,9 di Januari 2019. Angka indeks tersebut turun dari capaian sebelumnya yakni 51,2 pada Desember 2018 lalu. Survei Nikkei mencatat, kondisi permintaan mengalami pelemahan di awal tahun ini. Setelah naik pada Desember lalu, penjualan domestik mulai menurun sejalan dengan permintaan luar negeri yang melemah dan ekspor yang turun selama 14 bulan berturut-turut. "Awal tahun 2019 agak mengecewakan bagi sektor manufaktur Indonesia karena pertumbuhan tidak terlihat pada awal tahun ini. Yang lebih mengkhawatirkan adalah penurunan permintaan, khususnya dari pasar domestik, yang turun pada kisaran paling tajam dalam kurun waktu satu setengah tahun," ujar Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw dalam keterangannya yang dikutip Kontan.co.id, Senin (4/2).