KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas manufaktur Indonesia masih melemah. Ini tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 49,3 pada Januari 2020 atau berada di bawah batas level ekspansi yang sebesar 50,0. Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, penurunan pertumbuhan industri manufaktur ini salah satunya disebabkan permintaan masyarakat yang masih belum membaik. Oleh karenanya, Yusuf mengimbau agar pemerintah bisa melakukan usaha untuk menjaga daya beli masyarakat. Baca Juga: Sektor manufaktur diproyeksi masih melambat, simak saham yang menarik menurut analis
Aktivitas manufaktur lemah, omnibus law dan penurunan biaya logistik dibutuhkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas manufaktur Indonesia masih melemah. Ini tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 49,3 pada Januari 2020 atau berada di bawah batas level ekspansi yang sebesar 50,0. Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, penurunan pertumbuhan industri manufaktur ini salah satunya disebabkan permintaan masyarakat yang masih belum membaik. Oleh karenanya, Yusuf mengimbau agar pemerintah bisa melakukan usaha untuk menjaga daya beli masyarakat. Baca Juga: Sektor manufaktur diproyeksi masih melambat, simak saham yang menarik menurut analis