Aktivitas online meningkat, Indosterling Technomedia (TECH) fokus ke bisnis software



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 mendorong PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) untuk mengubah strategi bisnisnya. Melonjaknya aktivitas online membuat TECH ingin mencuil peluang dengan mengalihkan fokus bisnis ke perangkat lunak.

Direktur Utama Indosterling Technomedia Billy Andrian mengatakan, fokus bisnis TECH sebelum pandemi ialah menjadi pendukung kegiatan bisnis dan penjualan di berbagai sektor. Namun, perlambatan kegiatan bisnis saat pandemi sangat mempengaruhi kinerja penjualan TECH.

Ada dua peluang yang dilihat TECH selama masa pandemi yang belum terkendali ini. Yakni perubahan tatanan hidup masyarakat yang menjadi serba online, serta naiknya minat investasi saham.


"Kami memanfaatkan peluang tersebut dengan mengalihkan fokus bisnis kami ke piranti lunak untuk mendukung kegiatan online learning, dan pendukung pemetaan komposisi pemegang saham melihat meningkatnya aktivitas investasi saham dari berbagai kalangan investor," terang Billy kepada Kontan.co.id, Jum'at (9/7).

Baca Juga: Indosterling Technomedia (TECH) hadirkan Edufecta, layanan pendidikan e-learning

Pergeseran fokus bisnis tersebut menggambarkan perubahan kontribusi pendapatan TECH. Billy menerangkan, sebelumnya 52% pendapatan didominasi oleh segmen usaha pendukung bisnis dan penjualan atau jasa dan pemeliharaan. Saat ini, kontribusinya menyusut menjadi 33%.

Sementara itu, pendapatan dari perangkat lunak dan keras dari hasil penjualan software dan peralatan online learning dan pendukung investasi naik dan mendominasi dengan 67% dari total penjualan.

Dalam masa pergeseran fokus bisnis tersebut, hingga kuartal pertama 2021 TECH masih mencatatkan penurunan pendapatan. TECH mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 3,76 miliar atau merosot 23,73% dibandingkan raihan kuartal pertama 2020 yang sebesar Rp 4,93 miliar.

Billy menyebut, penurunan tersebut karena pada kuartal pertama 2020 dampak pandemi covid-19 masih belum terasa. "Penurunan pendapatan 23% terjadi karena perlambatan perputaran penjualan akibat pandemi. Sekaligus masa transisi penyesuaian fokus bisnis kami," ujar Billy.

Dengan penguatan segmen bisnis perangkat lunak pendukung online learning, aktivitas investasi dan juga e-commerce, Billy berharap, kinerja pendapatan (top line) TECH bisa lebih stabil dan mampu mendongkrak raihan pendapatan pada akhir 2021. "Dengan prosentase kenaikan at least sama dengan tahun lalu," imbuhnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2020 TECH meraih pendapatan usaha sebesar Rp 21,55 miliar atau tumbuh 9,66% dibandingkan capaian tahun 2019 yang sebesar Rp 19,65 miliar.

Untuk mencapai target tahun ini, strategi pemasaran TECH akan diarahkan untuk membidik pasar secara segmented dan mengupayakan pertumbuhan pendapatan lewat online digital marketing.

Pengembangan platform digital

Seperti diketahui, TECH merupakan bagian dari IndoSterling Group yang berfokus pada pengembangan bisnis di bidang teknologi dan digital. Selain portofolio teknologi informasi dan digital TECH juga melayani segmen Business to Business (B2B).

TECH memiliki sejumlah platform seperti di segmen hyperlocal digital media platform (PingPoint), platform perencanaan keuangan pribadi (Duitologi), platform digital untuk fashion dan gaya hidup pria (Mancode.id), hingga portal informasi karir (Karirgogo).

TECH juga menggarap direktori yang menghubungkan pengguna dengan UKM (LOKAmedia), aplikasi Point of Sale yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional di industri F&B (Kawn), platform analisis saham (StockMap), solusi teknologi informasi berbasis cloud (Sentinel), serta platform algoritma untuk tren pasar keuangan (Sterling Alpha).

Selain itu, TECH memiliki platform belajar mandiri yang dapat digunakan oleh pemberi kerja dan juga karyawan atau siswa (Edufecta). Dengan perubahan kondisi akibat pandemi dan penataan ulang fokus bisnis yang sedang dilakukan, Billy menegaskan TECH akan selektif dalam mengembangankan platform digital.

"Kami fokus kepada segmen bisnis yang menjadi kebutuhan dan punya peluang bertumbuh lebih besar di saat pandemi ini.  Fokus kami saat ini pada pengembangan pasar untuk perangkat lunak pendukung online learning, e-commerce dan aktivitas investasi," kata Billy.

Dia pun memberikan gambaran terkait dengan pesatnya kontribusi dari Edufecta sebagai platform Pendidikan berbasis digital. Asosiasi Pergutuan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) pun telah menggandeng anak usaha TECH untuk menjadi official partner dengan menjadikan Edufecta sebagai platform online learing di sejumlah pendidikan tinggi.

"Pencapaian yang menarik ada di platform edukasi online learning Edufecta. Sebagian besar dari hasil pendapatan usaha di Q1-2021 juga berasal dari platform Edufecta ini," imbuh Billy.

Selanjutnya: IndoSterling tegaskan komitmen restrukturisasi pembayaran utang pada kreditur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat