KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas pabrik di kawasan Asia mengalami perlambatan pada Agustus sebagai akibat dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Kondisi ini akan memperkuat alasan bagi para pembuat kebijakan mengeluarkan stimulus baru untuk mencegah resiko resesi. Aktivitas pabrik China secara tak terduga memang meningkat pada Agustus karena output naik berdasarkan indeks Purchasing Managers (PM) sektor swasta yang dirilis pada Senin (2/9). Namun, pesanan tetap melemah dan kepercayaan bisnis goyah. Baca Juga: Perang dagang makin sulit ditebak ujungnya
Sedangkan Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan yang bergantung pada ekspor menghadapi perlambatan aktivitas pabrik. Ini menunjukkan tekanan semakin besar akibat perang tarif AS-China tersebut. "Gambaran umum untuk ekspor Asia masih sangat lemah karena dampak perang dagang AS-China yang terus meningkat," kata Rajiv Biswas, kepala ekonom Asia Pasifik di IHS Markit seperti dikutip Reuters, Senin (2/9).