Aktivitas pabrik di China mencapai titik terendah sejak Maret 2009



BEIJING. Sektor industri China melambat. Survei Purchasing Managers Index (PMI) HSBC menunjukkan, kegiatan industri China pada November 2011 merosot ke level terendah sejak Maret 2009. Data ini menggambarkan bahwa China dengan pertumbuhan perekonomiannya yang tinggi ini pun tak kebal dari krisis. Hal ini bisa menciptakan kebingungan di pasar finansial yang telah bergolak akibat krisis utang Eropa yang memburuk. Indeks PMI China pada November di posisi 48. Terakhir kali indeks PMI China berada di bawah 50 ketika September 2011. Angka di bawah 50 menggambarkan lemahnya ekspansi, aktivitas dan adanya kontraksi di sektor industri. "Pertumbuhan industri sepertinya akan berada di kisaran 11%-12% per tahun, akibat pertumbuhan domestik yang melambat dan ekspor yang melemah," kata ekonom HSBC Qu Hongbin. Sejalan dengan data utama tersebut, data sub indeks untuk ekspor pada November juga turun ke level terendah dalam 32 bulan terakhir ke level 46,7, turun dari posisi Oktober 51,4.Permintaan yang melambat mengakibatkan inflasi aktivitas pabrik turun tajam. Dalam data ini terlihat, harga input dan output masing-masing anjlok sekitar 10 poin di bawah angka 50. Satu-satunya data positif datang dari pemesanan ekspor baru yang stabil di atas 50 untuk data Oktober 2011. Namun, sub indeks pemesanan baru mengalami penurunan terbesar dalam satu tahun di bawah 50. Ini artinya, pabrik-pabrik di China menerima pesanan lebih sedikit pada November, meskipun permintaan ekspor terangkat.Survei ini menghitung kinerja perusahaan-perusahaan swasta berskala kecil yang terkena dampak lebih keras akibat pengetatan moneter China. Hasil ini berbeda dengan indeks PMI yang dikeluarkan pemerintah China, sebab pemerintah mengukur perusahaan-perusahaan besar.


Editor: Rizki Caturini