Aktivitas Pabrik di Jepang Meningkat Seiring Meredanya Kasus Covid-19



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas manufaktur Jepang tumbuh lebih cepat dari bulan sebelumnya pada Maret karena permintaan domestik terangkat dari dampak memudarnya pandemi Covid-19.

Hanya saja, aktivitas di sektor ini melihat penurunan tajam dalam pesanan ekspor baru, karena permintaan eksternal menderita dari pembatasan pandemi di China dan perang Rusia di Ukraina, yang menyebabkan gangguan rantai pasokan dan tekanan harga memburuk.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur au Jibun Bank Jepang naik ke penyesuaian musiman 54,1 di bulan Maret, naik dari pembacaan cepat 53,2 dan final bulan sebelumnya di 52,7. Angka tersebut berarti aktivitas manufaktur berada di atas ambang 50,0 yang memisahkan kontraksi dari ekspansi untuk 14 bulan berturut-turut.


Baca Juga: Aktivitas Pabrik Jepang di Bulan Maret 2022 Meningkat di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

"Arus masuk pesanan baru mengalami percepatan pertumbuhan, karena perusahaan pulih dari lonjakan kasus Covid-19 pada awal tahun."  kata Usamah Bhatti, ekonom IHS Markit, yang menyusun survei tersebut.

Survei PMI menunjukkan bahwa pesanan ekspor baru turun pada tingkat paling tajam dalam 20 bulan, menunjukkan kondisi yang kurang stabil di pasar luar negeri. Bhatti bilang penurunan pesanan ekspor mengikuti pengenalan kembali pembatasan virus corona di beberapa bagian China dan perang Rusia-Ukraina.

"Bukti anekdotal juga menghubungkan perang dengan harga yang memburuk dan tekanan pasokan," kata Bhatti.

Baca Juga: Produksi Pabrik di Jepang Mulai Tumbuh untuk Pertama Kalinya Sejak Tiga Bulan

Produsen mencatat kenaikan harga input paling tajam sejak Agustus 2008, survei menunjukkan, menyusul kenaikan cepat harga minyak dan bahan baku lainnya.

Optimisme perusahaan tentang kondisi produksi untuk 12 bulan ke depan menjadi sedikit kurang positif karena risiko penurunan luar negeri, sementara mereka juga melaporkan penurunan waktu tunggu di tengah kekurangan bahan.

"Ada peningkatan rekor survei dalam stok input karena perusahaan berusaha menumbuhkan stok pengaman dan input yang tidak terpakai terakumulasi karena kekurangan komponen penting," kata Bhatti.

Editor: Handoyo .