JAKARTA. Berlangsungnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menghitung hari. Meski asuransi jiwa lokal optimis mampu bersaing dengan perusahaan asuransi asiing, ketersedian sumber daya manusia masih menjadi kendala besar pelaku asuransi dapat bersaing. Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya mengatakan, perusahaan asuransi dalam negeri masih menghadapi kendala besar dalam pemenuhan tenaga aktuaris. Jumlah aktuaris yang masih sedikit membuat beban yang dikeluarkan asuransi dalam negeri terbilang tinggi. Hal inilah yang membuat premi asuransi dalam negeri masih terbilang mahal. "Misalnya perusahaan asuransi joint venture. Mereka memiliki tenaga aktuaris asing yang harus bolak balik dari negaranya ke Indonesia. Tentu ini jadi beban yang tinggi harus ditanggung perusahaan. Padahal kalau tenaga aktuaris ada dalam negeri, tentu tidak harus mendatangkan dari luar negeri," terang Hendrisman pada Kamis (19/11).
Aktuaris minim, asuransi jiwa lebih mahal
JAKARTA. Berlangsungnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menghitung hari. Meski asuransi jiwa lokal optimis mampu bersaing dengan perusahaan asuransi asiing, ketersedian sumber daya manusia masih menjadi kendala besar pelaku asuransi dapat bersaing. Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya mengatakan, perusahaan asuransi dalam negeri masih menghadapi kendala besar dalam pemenuhan tenaga aktuaris. Jumlah aktuaris yang masih sedikit membuat beban yang dikeluarkan asuransi dalam negeri terbilang tinggi. Hal inilah yang membuat premi asuransi dalam negeri masih terbilang mahal. "Misalnya perusahaan asuransi joint venture. Mereka memiliki tenaga aktuaris asing yang harus bolak balik dari negaranya ke Indonesia. Tentu ini jadi beban yang tinggi harus ditanggung perusahaan. Padahal kalau tenaga aktuaris ada dalam negeri, tentu tidak harus mendatangkan dari luar negeri," terang Hendrisman pada Kamis (19/11).