KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengakui aktivitas pertambangan batubara yang dilakukan sejak perusahaan berdiri di zaman kolonial telah menimbulkan dampak polusi dan tidak memiliki nilai tambah. Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, sejak zaman Belanda PTBA hanya melakukan aktivitas pertambangan dimana hasil produksi langsung dijual untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). "PTBA kan udah 100 tahun ya, sejak zaman Belanda udah menambang sejak di Sawah Lunto (tahun) 1800 sekian, itu langsung dipakai dibakar di PLTU yang timbulkan polusi tinggi, efek global warming dan tidak ada nilai tambah," ungkap Arviyan dalam diskusi virtual, Rabu (21/10).
Akui aktivitas tambang hanya sumbang polusi, PTBA ingin dorong hilirisasi dan EBT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengakui aktivitas pertambangan batubara yang dilakukan sejak perusahaan berdiri di zaman kolonial telah menimbulkan dampak polusi dan tidak memiliki nilai tambah. Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, sejak zaman Belanda PTBA hanya melakukan aktivitas pertambangan dimana hasil produksi langsung dijual untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). "PTBA kan udah 100 tahun ya, sejak zaman Belanda udah menambang sejak di Sawah Lunto (tahun) 1800 sekian, itu langsung dipakai dibakar di PLTU yang timbulkan polusi tinggi, efek global warming dan tidak ada nilai tambah," ungkap Arviyan dalam diskusi virtual, Rabu (21/10).