Akuisisi 2 RS, SILO siapkan investasi Rp 182 M



JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk semakin gencar melebarkan sayapnya. Pada Senin (16/1) lalu, emiten berkode saham SILO ini menyatakan akan mengakuisisi dua Rumah Sakit, yakni Rumah Sakit Umum Sentosa di Bekasi and Rumah Sakit Graha Ultima Medika di Mataram. Hanya saja, manajemen SILO menekankan, proses akuisisi sangat bergantung pada hasil ulasan uji kelayakan.

Berdasarkan siaran pers yang diterima KONTAN, akuisisi ini akan dilakukan melalui perolehan kepemilikan 100% oleh Siloam atas Sentosa, sebesar Rp  26,5 miliar dan  perolehan kepemilikan 100% oleh Siloam atas Graha Ultima sebesar Rp 155 miliar.

“Investasi ini akan memberikan kontribusi langsung pada pendapatan operasional kotor perusahaan mulai dari tahun ini," jelas Romeo Lledo, Presiden Direktur Siloam.


Dia menambahkan, lebih penting lagi, rumah sakit tambahan ini berlokasi di pasar utama, sehingga konsisten dengan strategi Siloam untuk membangun rumah sakit di kota  besar dan menengah di Indonesia sambil menyediakan berbagai macam layanan yang diperlukan oleh pasar Indonesia yang sedang berkembang.

Sekadar informasi saja, Sentosa adalah rumah sakit dengan 50 kapasitas tempat tidur di Bekasi, Jawa Barat, yang berlokasi di koridor timur Jakarta. Sentosa beroperasi di bangunan seluas 2.911 m² dan tanah seluas 1.879 m², keduanya dimiliki oleh Sentosa.

Ke depannya, Siloam merencanakan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan mendaftarkan Sentosa untuk melayani pasien BPJS Kesehatan. Selain dari rumah sakit, transaksi ini juga melibatkan akuisisi Klinik Chandra Sentosa yang dimiliki dan dioperasikan oleh Sentosa.

Klinik tersebut terletak kurang lebih 300 meter dari Sentosa, melayani 5.700 pasien BPJS yang terdaftar. Hal ini akan melengkapi Siloam Hospitals Lippo Cikarang yang mempunyai 114 kapasitas tempat tidur.   Sementara, GUM adalah rumah sakit dengan 70 kapasitas tempat tidur berlokasi di Kota Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat, sekitar 138 km di timur Denpasar, Bali. Mataram berlokasi dekat dengan pusat turis di Pantai Sengigi, kurang lebih 18 km di utara Mataram. GUM beroperasi di bangunan seluas 7.725 m² dan tanah seluas 11.596 m².

Siloam berencana untuk mengembangkan kapasitas GUM, mendaftarkan GUM untuk melayani pasien BPJS Kesehatan dan mendirikan Departemen Gawat Darurat yang kuat dengan berfokus pada pasien internasional menggunakan model yang sama dengan rumah  sakit  Siloam  di  Bali.  Dengan  akuisisi  GUM,  Siloam  akan  memantapkan  kehadirannya  di  Nusa Tenggara Barat.   Hingga saat ini, Siloam mengelola 23 rumah sakit, 16 klinik di 17 kota di seluruh Indonesia, dengan 5.100 kapasitas tempat tidur. Siloam juga didukung oleh lebih dari 2.200 spesialis dan dokter umum serta lebih dari 8.500 perawat dan staf pendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie