KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel telah mengakuisisi 6.000 menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) pada 29 Juli 2022. Setelah itu, Mitratel akan menyewakan kembali 6.000 menara tersebut kepada Telkomsel. Direktur Investasi sekaligus Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pengambilalihan 6.000 menara ini memberikan potensi tambahan pendapatan backlog sebesar Rp 6,9 triliun bagi Mitratel hingga sepuluh tahun ke depan. Jika tambahan pendapatan tersebut dijumlahkan dengan kontrak yang sudah ada, maka potensi pendapatan backlog MTEL setelah akuisisi mencapai Rp 41,72 triliun. "Sejak 2018 sampai dengan semester 1 2022, pertumbuhan dari kontrak-kontrak Mitratel ada di CAGR 26%. Ini jumlah pertumbuhan yang sangat signifikan," kata Hendra dalam acara media gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
Akuisisi 6.000 Menara Telkomsel, MItratel (MTEL) Kantongi Potensi Pendapatan Rp 6,9 T
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel telah mengakuisisi 6.000 menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) pada 29 Juli 2022. Setelah itu, Mitratel akan menyewakan kembali 6.000 menara tersebut kepada Telkomsel. Direktur Investasi sekaligus Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pengambilalihan 6.000 menara ini memberikan potensi tambahan pendapatan backlog sebesar Rp 6,9 triliun bagi Mitratel hingga sepuluh tahun ke depan. Jika tambahan pendapatan tersebut dijumlahkan dengan kontrak yang sudah ada, maka potensi pendapatan backlog MTEL setelah akuisisi mencapai Rp 41,72 triliun. "Sejak 2018 sampai dengan semester 1 2022, pertumbuhan dari kontrak-kontrak Mitratel ada di CAGR 26%. Ini jumlah pertumbuhan yang sangat signifikan," kata Hendra dalam acara media gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8).