JAKARTA. Performa keuangan PT Benakat Integra Tbk (BIPI) langsung melesat setelah mendapat kontribusi penuh dari anak usaha yang baru resmi diakuisisi pada Juni 2013, PT Astrindo Mahakarya Indonesia (Astrindo).

Wibowo Suseno Wirjawan, Direktur Utama BIPI mengatakan,  perusahaan membukukan laba tahun berjalan senilai US$ 14,13 juta di Januari-Maret 2014. Perolehan ini melesat 4.652,43% dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih US$ 297.290.

Kenaikan ini didorong oleh perolehan pendapatan BIPI yang juga naik signifikan, yaitu 99,02% menjadi US$ 87,68 juta di kuartal I 2014. Bandingkan dengan pendapatan BIPI di tiga bulan pertama 2013 yang masih senilai US$ 8,02 juta.

"Pertumbuhan merupakan hasil dari akuisisi AMI (Astrindo Mahakarya Indonesia), […], dan secara nyata memberikan kontribusi sebesar 94% dari total pendapatan BIPI," tulis Wibowo dalam keterangan resmi, Rabu (7/5).

Astrindo baru resmi menjadi anak usaha BIPI pada Juni 2013, setelah melalui proses akuisisi yang berbelit-belit. BIPI memang harus merogoh kocek hingga US$ 600 juta untuk mengakuisisi 100% saham BIPI dari PT Indokreasi Nuansa Sejahtera.

Nilai akuisisi yang tinggi menyebabkan transaksi BIPI-Indokreasi berjalan rumit hingga harus tertunda lebih dari setahun. Kerumitan transaksi akuisisi Astrindo tercermin dari skema pendanaan yang diambil BIPI. Kebutuhan untuk mengakuisisi AMI ditutupi BIPI dari 6 (enam) sumber pendanaan.

Pertama, BIPI mendapatkan pinjaman US$ 117 juta dari Nixon Investments Pte Ltd. Kedua, BIPI juga mendapatkan pinjaman US$ 90 juta dari Astrindo. Sebelum mengucurkan pinjaman, Astrindo akan mendapatkan dana dari Nomura Singapore Ltd senilai US$ 150 dengan jaminan saham Astrindo yang nantinya diakuisisi BIPI.

Pada perkembangannya, Nomura ternyata tidak jadi memberikan pinjaman kepada Astrindo. Penyebab batalnya Nomura mengucurkan pinjaman kepada Astrindo sendiri masih dalam tanda tanya.

Ketiga, BIPI akan meraih pinjaman US$ 220 juta dari Poseidon Corporate service. Keempat, sumber dana berasal dari pinjaman senilai US$ 32,6 juta dari PT Ciptadana Capital.

Kelima, BIPI  menjual anak usaha, PT Benakat Patina senilai US$ 105 juta kepada PT Florenceville. Sumber dana terakhir berasal dari kas internal perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri