Akuisisi Bank Saudara tuntas tahun ini



JAKARTA. Proses akuisisi Bank Woori Indonesia terhadap Bank Saudara 1906 bakal rampung tahun ini. Saat ini, pemilik kedua bank tengah memproses izin ke Bank Indonesia (BI).

Yanto M Purbo, Direktur Utama Bank Saudara 1906, mengatakan calon mitranya itu akan mengambilalih 33% saham. "Dengan komposisi terbesar nanti tetap dipegang oleh Arifin Panigoro dan entitas bisnisnya, yakni PT Medco Intidinamika sebanyak 34%," ujarnya, Jumat (27/7).

Berdasarkan peraturan BI, Bank Woori Indonesia wajib menyusun rancangan akuisisi, rencana pengembangan dan melaporkan tingkat kesehatan. "Nah, lamaran ini terlebih dahulu yang akan disampaikan kepada BI," imbuh Yanto. Calon pemilik baru juga melaporkan rekam jejak dan kemampuan permodalannya.


Setelah mengantongi restu bank sentral, kedua belah pihak menentukan rencana bisnis bank, termasuk rencana mengubah nama Bank Saudara. Pemilik lama juga menyediakan kursi direksi untuk perwakilan dari mitra barunya itu.

Yanto mengatakan, pengambilalihan saham melalui mekanisme rights issue atau penerbitan saham baru. Bank Woori mengeksekusi hak memesan efek terlebih dulu milik pemegang saham lama.

Aksi korporasi ini ditargetkan berlangsung awal tahun depan, setelah perizinan ke bank sentral kelar. Setelah hajatan ini kelar, manajemen mempertimbangkan opsi penggabungan usaha Bank Saudara dan Bank Woori Indonesia (merger).

Namun, agenda merger tidak terwujud dalam waktu dekat. Perseroan akan lebih fokus ke pengembangan bisnis. "Bank Woori Indonesia akan masuk lebih dulu, pelan-pelan kalau sudah ada kecocokan barulah melakukan merger," kata Yanto.

Sejauh ini Bank Woori Indonesia terkenal kuat di bisnis corporate banking. Sementara, Bank Saudara lebih banyak bermain di ritel dengan porsi hingga 85%. Bank ini juga akan merintis wealth management pada semester kedua tahun ini.

Lewat akuisisi tersebut, Bank Woori ingin bermain lebih dalam di sektor konsumer. Bank Saudara memenuhi beberapa kriteria, seperti basis pelanggan kuat dan jaringan cabang luas. Sedangkan bagi Bank Saudara, Bank Woori memiliki permodalan kuat, serta infrastruktur dan manajemen risiko mutakhir

Sebelumnya, Lambok Antonius Siahaan, Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan BI, menilai berdasarkan beleid aturan kepemilikan bank, transaksi ini tidak bermasalah. Mengingat, institusi keuangan maksimal memiliki 40% saham.

Sekadar mengingatkan, bank milik taipan Arifin Panigoro ini pertama kali mengumumkan rencana penjualan saham ke Bank Woori Indonesia pada 12 Juni lalu. Anak usaha Woori Bank Korea tersebut bakal mengambilalih 33% saham Bank Saudara.

Arifin dan PT Medco Intidinamika bakal menjual sahamnya. Arifin yang semula menguasai 52,92% saham Bank Saudara bakal mengurangi kepemilikan hingga menjadi 27,27%. Sedangkan Medco Intidinamika akan mengurangi porsi sahamnya dari 11,03% menjadi 3,68%. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: