JAKARTA. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) berencana mengubah penggunaan dana penawaran perdana saham (IPO). Awalnya, dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi lahan. Namun, perusahaan yang listing pada akhir 2011 ini tersandung masalah hukum dalam merealisasikan rencana tersebut. Adapun, lahan yang dibidik adalah lahan TCC yang terletak di Jl. KH Mas Mansyur. Harry Gunawan Ho, Direktur Utama GWSA mengatakan, pihaknya akan mengalihkan dana ekspansi tersebut untuk kebutuhan modal kerja perseroan.Pasalnya, Greenwod tengah melayangkan somasi atas sengketa lahan tersebut dengan perusahaan bernama PT Sinar Bonana Jaya. Diperkirakan, penyelesaian hukum ini akan berlangsung lama."Jadi, dana yang tersedia dapat digunakan untuk keperluan yang lebih produktif dibanding disimpan di bank dalam bentuk deposito," ujar Harry dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.Informasi saja, nilai emisi IPO Greenwod sebesar Rp 400 miliar. Hasil bersih yang berhasil dikantongi senilai Rp 382,44 miliar. Berdasarkan rencana penggunaan menurut prospektus, seluruh dana tersebut digunakan buat akuisisi.Berdasarkan realisasi penggunaan dana IPO yang dilaporkan per 18 Oktober 2013, dana yang telah terpakai baru Rp 34,74 miliar. Berarti masih ada Rp 347,7 miliar yang tersisa. Perseroan mendepositokan dana ini di Bank Victoria International dengan tingkat bunga 9,5% per tahun.Sebelum mengeksekusi rencana pengalihan dana IPO ini, GWSA akan meminta restu para pemegang saham pada 1 November 2013 mendatang.
Akuisisi bermasalah, GWSA alihkan dana IPO
JAKARTA. PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) berencana mengubah penggunaan dana penawaran perdana saham (IPO). Awalnya, dana IPO akan digunakan untuk mengakuisisi lahan. Namun, perusahaan yang listing pada akhir 2011 ini tersandung masalah hukum dalam merealisasikan rencana tersebut. Adapun, lahan yang dibidik adalah lahan TCC yang terletak di Jl. KH Mas Mansyur. Harry Gunawan Ho, Direktur Utama GWSA mengatakan, pihaknya akan mengalihkan dana ekspansi tersebut untuk kebutuhan modal kerja perseroan.Pasalnya, Greenwod tengah melayangkan somasi atas sengketa lahan tersebut dengan perusahaan bernama PT Sinar Bonana Jaya. Diperkirakan, penyelesaian hukum ini akan berlangsung lama."Jadi, dana yang tersedia dapat digunakan untuk keperluan yang lebih produktif dibanding disimpan di bank dalam bentuk deposito," ujar Harry dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.Informasi saja, nilai emisi IPO Greenwod sebesar Rp 400 miliar. Hasil bersih yang berhasil dikantongi senilai Rp 382,44 miliar. Berdasarkan rencana penggunaan menurut prospektus, seluruh dana tersebut digunakan buat akuisisi.Berdasarkan realisasi penggunaan dana IPO yang dilaporkan per 18 Oktober 2013, dana yang telah terpakai baru Rp 34,74 miliar. Berarti masih ada Rp 347,7 miliar yang tersisa. Perseroan mendepositokan dana ini di Bank Victoria International dengan tingkat bunga 9,5% per tahun.Sebelum mengeksekusi rencana pengalihan dana IPO ini, GWSA akan meminta restu para pemegang saham pada 1 November 2013 mendatang.