JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyiapkan dua opsi untuk memuluskan rencana akuisisi PT Bhakti Energi Persada (BEP). Perseroan telah meneken Opsi Satu, yaitu pemberian pinjaman konvertibel (convertible loan) bertenor tiga tahun untuk mengakuisisi kepemilikan pengendali atas BEP. Dengan pinjaman ini, ADRO akan memiliki pengendalian penuh atas manajemen dan atas semua pembiayaan di BEP.Manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi BEI yang dirilis Rabu (30/5) menyebutkan, dalam Opsi Satu, ADRO akan memberikan pinjaman sampai US$ 500 juta untuk mengakuisisi 51% saham BEP dalam jangka waktu 3 tahun. Perusahaan tambang batubara milik pengusaha Garibaldi Thohir ini dapat memutuskan untuk mengkonversikan pinjaman menjadi ekuitas pada akhir periode tiga tahun tersebut.Sementara untuk Opsi Dua, yang diteken Perseroan dengan PT Persada Capital Investama (PCI), PT Triputra Investindo Arya (TIA) dan ahli waris dari almarhum Winarto, juga bertenor 3 tahun. PCI dan TIA memiliki masing-masing 30,787% daham di BEP, dan apabila digabungkan dengan kepemilikan Winarto sebesar 18,216%, maka total sekitar 79,8%. Opsi Dua memberikan ADRO hak untuk mengakuisisi kepemilikan pemegang saham pengendali BEP (yang bersama-sama memiliki porsi sebesar 79,8%) dengan kompensasi 2,387 miliar saham ADRO.Manajemen ADRO menyebut, bagi pihaknya, kedua Opsi hanya merupakan opsi dan perusahaan tidak berkewajiban untuk melaksanakan Opsi tersebut. Perjanjian opsi ini merupakan struktur unik yang dirancang untuk meminimalkan risiko Adaro Energy. Sebagai informasi, PCI dan TIA dimiliki oleh dua dari lima pemegang saham mayoritas Adaro Energy, yaitu Benny Subianto dan Teddy Rachmat. Adaro Energy dimiliki oleh lima pemegang saham mayoritas dengan porsi 63% dan tidak ada pemegang saham tunggal yang menjadi pengendali atas Adaro Energy. Pada Juni 2011, dalam transaksi dengan pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa, Adaro Energy mengakuisisi 10,22% kepemilikan atas BEP dengan biaya US$ 66 juta dari pemegang saham minoritas.Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir mengaku puas dengan Perjanjian Opsi yang sudah diteken dengan BEP. Dia menilai, BEP punya potensi yang bagus untuk membantu mencapai tujuan utama yaitu menghasilkan nilai yang besar dan berkesinambungan dari batubara Indonesia.
Akuisisi Bhakti Energi, ADRO siapkan dua opsi
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyiapkan dua opsi untuk memuluskan rencana akuisisi PT Bhakti Energi Persada (BEP). Perseroan telah meneken Opsi Satu, yaitu pemberian pinjaman konvertibel (convertible loan) bertenor tiga tahun untuk mengakuisisi kepemilikan pengendali atas BEP. Dengan pinjaman ini, ADRO akan memiliki pengendalian penuh atas manajemen dan atas semua pembiayaan di BEP.Manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi BEI yang dirilis Rabu (30/5) menyebutkan, dalam Opsi Satu, ADRO akan memberikan pinjaman sampai US$ 500 juta untuk mengakuisisi 51% saham BEP dalam jangka waktu 3 tahun. Perusahaan tambang batubara milik pengusaha Garibaldi Thohir ini dapat memutuskan untuk mengkonversikan pinjaman menjadi ekuitas pada akhir periode tiga tahun tersebut.Sementara untuk Opsi Dua, yang diteken Perseroan dengan PT Persada Capital Investama (PCI), PT Triputra Investindo Arya (TIA) dan ahli waris dari almarhum Winarto, juga bertenor 3 tahun. PCI dan TIA memiliki masing-masing 30,787% daham di BEP, dan apabila digabungkan dengan kepemilikan Winarto sebesar 18,216%, maka total sekitar 79,8%. Opsi Dua memberikan ADRO hak untuk mengakuisisi kepemilikan pemegang saham pengendali BEP (yang bersama-sama memiliki porsi sebesar 79,8%) dengan kompensasi 2,387 miliar saham ADRO.Manajemen ADRO menyebut, bagi pihaknya, kedua Opsi hanya merupakan opsi dan perusahaan tidak berkewajiban untuk melaksanakan Opsi tersebut. Perjanjian opsi ini merupakan struktur unik yang dirancang untuk meminimalkan risiko Adaro Energy. Sebagai informasi, PCI dan TIA dimiliki oleh dua dari lima pemegang saham mayoritas Adaro Energy, yaitu Benny Subianto dan Teddy Rachmat. Adaro Energy dimiliki oleh lima pemegang saham mayoritas dengan porsi 63% dan tidak ada pemegang saham tunggal yang menjadi pengendali atas Adaro Energy. Pada Juni 2011, dalam transaksi dengan pihak-pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa, Adaro Energy mengakuisisi 10,22% kepemilikan atas BEP dengan biaya US$ 66 juta dari pemegang saham minoritas.Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir mengaku puas dengan Perjanjian Opsi yang sudah diteken dengan BEP. Dia menilai, BEP punya potensi yang bagus untuk membantu mencapai tujuan utama yaitu menghasilkan nilai yang besar dan berkesinambungan dari batubara Indonesia.