KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini, PT Samudera Indonesia Tbk (
SMDR) mengambilalih kegiatan usaha Ahlres yang berada di Indonesia. Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M. Mulia menjelaskan, Samudera Indonesia melalui anak perusahaannya PT Silkargo Indonesia yang bergerak sebagai penyedia layanan jasa logistik telah mengambilalih seluruh kegiatan komersial Ahlers di Indonesia. PT Silkargo Indonesia efektif menerima pengalihan bisnis PT Ahlers Thoeng Indonesia per 1 Maret 2021. “Benar ini akuisisi bisnis, jadi bisnis Ahlers di Indonesia sudah beralih ke Samudera,” ujar Bani kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4).
Baca Juga: SMDR sebut kenaikan tarif pelayanan pelabuhan Pelindo II tidak memiliki urgensi Sayangnya, Bani belum dapat menyebutkan nilai transaksi dari akuisisi bisnis Ahlers tersebut. Menurutnya, Samuedera Indonesia terikat kesepakatan untuk tidak men-
disclose nilai transaksi ini. Yang jelas, SMDR menggunakan dana internal untuk mengakuisisi bisnis Ahlers di Indonesia. Sebagai informasi, Ahlers adalah perusahaan logistik asal Belgia yang sudah berpengalaman lebih dari 100 tahun. Kesepakatan ini sejalan dengan fokus Ahlers untuk mengembangkan dan memperkuat keberadaannya di Rusia dan negara-negara CIS. “Bukan hanya Rusia dan negara-negara CIS saja, Ahlers juga mencover market lain terutama di Eropa, namun fokus mereka akan spesialisasi Rusia dan CIS,” tambahnya. Lebih lanjut, Bani menambahkan, sebagian besar layanan komersial dan pelanggan Ahlers Indonesia pun akan bergabung dengan Samudera Indonesia. Dengan demikian kegiatan operasional bisnis ini juga sudah dapat menyumbang pundi-pundi rupiah terhadap total pendapatan SMDR. “Hasil dari kegiatan Ahlers ini sudah memberikan kontribusi yang baik di kuartal 1 2021, berkontribusi terhadap kenaikan revenue kegiatan logistik dan juga profitabiitas di kuartal pertama tahun ini,” terangnya.
SMDR memperoleh pendapatan jasa sebesar US$ 490,84 juta pada tahun 2020 atau tumbuh 11,84% dari tahun sebelumnya US$ 438,87 juta. Samudera Indonesia juga berhasil memangkas rugi menjadi US$ 3,34 juta dari sebelumnya mencapai US$ 38,36 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat