Akuisisi Fiber Optik Alita, Ini Potensi Pendapatan Sarana Menara Nusantara (TOWR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BIT Teknologi Nusantara (BTI), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bakal mengakuisisi fiber optik milik PT Alita Praya Mitra. Rencana ini diharapkan bakal selesai pada September mendatang. 

Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk Adam Gifari menyampaikan BIT yang merupakan anak usaha sepenuhnya PT iForte Solusi Infotek cadang telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat fiber optik dari Alita senilai Rp 801 miliar. 

"Aset fiber optik dari transaksi tersebut mewakili lebih dari 10.750 km serat yang menghasilkan pendapatan, dengan pendapatan terkontrak jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan lebih dari Rp 845 miliar," ungkap Adam, Selasa (9/8). 


Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bakal Akuisisi Fiber Optik Alita Senilai Rp 801 Miliar

Selain itu, lanjut Adam, aset fiber optik ini sebagian besar melayani menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang berlokasi di sejumlah area, termasuk Surabaya. Solo, Malang dan Bali. 

Presiden Direktur iForte dan Protelindo, Ferdinandus Aming Santoso menambahkan aset Alita dapat melengkapi jaringan yang telah dimiliki oleh iForte saat ini, sehingga dapat meningkatkan layanan pada pengguna. 

"Aset berkualitas tinggi Alita melengkapi jaringan iForte saat ini yang terdiri dari 100.000 km serat penghasil pendapatan dan akan meningkatkan layanan kami kepada pelanggan serat menara dan konektivitas kami," papar dia. 

Berdasarkan laman resminya, Alita telah memiliki jaringan serat optik lebih dari 7.759 km di 63 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2022, Alita menargetkan jaringan serat optik akan mencapai 15.00 km. 

Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan TOWR Monalisa Irawan memastikan transaksi inikan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi