Akuisisi, jalan cepat pompa kenaikan aset



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi bisnis jalur akuisisi akan menjadi agenda sejumlah bank pada tahun 2018. Ekspansi jalur non-organik merupakan jalur pintas tercepat untuk memperbesar nilai aset.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Oktober 2017, total nilai aset perbankan mencapai Rp 7.306,68 triliun. Nilai aset ini naik 11,20% dibanding dengan periode serupa tahun 2016 yang senilai Rp 6.570,27 triliun

.Nilai aset perbankan berpeluang naik tahun ini. Selain dari pertumbuhan bisnis, kenaikan posisi itu akan ditopang oleh tren akuisisi tahun ini. Maklum, sejumlah bank memasukkan akuisisi dalam agenda bisnis tahun ini.


Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), misalnya, akan mengakuisisi bisnis aset manajemen. Menurut Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo, akuisisi ini sesuai dengan rencana holding lembaga keuangan. Bank berkode saham BBNI juga akan mendorong bisnis anak usaha di bidang asuransi dan syariah.

"Dengan strategi ini, BNI menargetkan aset tumbuh 17%-18% di tahun ini," kata Rico, kepada KONTAN, Rabu (3/1).

Per November 2017, BNI mencatatkan aset Rp 624,78 triliun. Nilai ini naik 16,63% dibandingkan posisi Rp 535,74 triliun di November 2016. Direktur Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Mahelan Prabantarikso menyatakan, BTN akan menyelesaikan pembentukan anak usaha di bidang multifinance pada kuartal I-2018.

Anak usaha dibentuk dengan cara mengakuisisi Danareksa Finance. Fokus bisnis multifinance BTN di bidang pembiayaan perumahan. Sasaran utama yakni nasabah dengan kriteria feasible dan non bankable.

Mahelan menambahkan, BTN mengincar pertumbuhan aset konsolidasi 10% untuk lima tahun ke depan. Khusus tahun ini, BTN membidik pertumbuhan aset di atas 22%. target pertumbuhan aset ini ditopang KPR, kredit konstruksi dan dana murah.Per November 2017, BTN memiliki aset Rp 240,85 triliun. Aset ini naik 21,21% dibandingkan posisi Rp 198,34 triliun di November 2016.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) juga akan membentuk tiga anak usaha di tahun ini. Tiga anak usaha ini adalah multifinance, sekuritas dan asuransi.Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, pembentukan anak usaha ini bisa melengkapi tiga anak usaha yang ada.

Jika berjalan mulus, bank berkode saham BJBR itu akan memiliki enam anak usaha di tahun ini. Irfan optimistis, penambahan akan usaha ini akan meningkatkan aset Bank BJB. Per November 2017, BJB mencatatkan aset senilai sekitar Rp 106,46 triliun, meningkat 21,83% dibandingkan dengan posisi Rp 87,85 triliun per November 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie