Akuisisi Link Net, XL Axiata (EXCL) Targetkan Pelanggan Naik 15% di Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) optimistis, bisnis internet broadband dapat terus berkembang di sepanjang tahun 2022. Pasca mengakuisisi PT Link Net Tbk (LINK) pada Juni 2022, EXCL berupaya melakukan sinergi infrastruktur.

Sinergi infrastruktur dengan Link Net, selaku pemain besar di bisnis fiber to the home (FTTH), merupakan hal pertama yang menjadi fokus EXCL di sepanjang 2022.

Tercatat saat ini, XL Axiata memiliki jangkauan XL Home lebih dari 800.000 homepass di beberapa kota. Adapun, EXCL juga menargetkan jumlah pelanggan mencapai penetrasi lebih dari 15% di akhir tahun 2022.


Group Head Corporate Communications EXCL Tri Wahyuningsih mengatakan, saat ini layanan XL Home telah tersebar di kota besar termasuk Jabodetabek, Medan, Palembang, Bandung, Purwokerto, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Cirebon, Banjarmasin, Banjarbaru,Semarang, Palangkaraya, Samarinda, dan Palu.

“Kami sangat optimis dengan perkembangan bisnis internet broadband.  Hal ini merujuk dari riset pasar independen. Indonesia merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel yang paling menarik secara global, dengan tingkat penetrasi di pasar rumah tangga yang masih sangat kecil yakni sekitar 13,4%,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/8).

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Sinergi Infrastruktur Dengan Link Net, Opex dan Capex Bisa Dihemat

Dia menambahkan, rata-rata penggunaan layanan data per koneksi di jaringan pita lebar berbasis kabel (fixed broadband) di Indonesia telah tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) meningkat 44,4% dari 2016 ke 2020 dan diperkirakan akan terus naik lagi sebesar 27,9% dari 2020 ke 2026.

Menurutnya, Indonesia juga merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan sambungan tetap yang siap untuk ekspansi dengan CAGR sekitar 14,4%.

Selain itu, penetrasi rumah tangga di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2026, didorong oleh pasar yang terus berkembang, peningkatan penggunaan data, dan pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan (disposable income).

 
EXCL Chart by TradingView

Adapun XL akan berupaya untuk membangun jaringan broadband FTTH guna menyediakan layanan internet rumah super cepat dan stabil di berbagai provinsi di Indonesia melalui produk unggulannya XL Home dan XL Satu Fiber.

“Dengan pembangunan/perluasan jaringan broadband FTTH tersebut menjadi strategi kami untuk dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik selain tentunya menyediakan beragam pilihan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan,” tambahnya.

Dengan strategi bisnis tersebut, EXCL pun berharap akan dapat mendorong mendapatkan pelanggan lebih banyak.

Lebih lanjut, XL Axiata juga tetap melanjutkan ekspansi jaringan dengan meningkatkan kapasitas, efisiensi, serta optimalisasi guna menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan customer experience dilakukan melalui penerapan intelligence and automation guna meningkatkan kemampuan jaringan.

Hal ini meliputi otomatisasi pada konfigurasi jaringan, optimalisasi, self-diagnostic, serta pemulihan jaringan.

Baca Juga: Harga Saham EXCL Terus Mendaki Sejak 20 Juni 2022, Saatnya Jual Atau Beli?

"Selain itu, XL Axiata juga sudah mengimplementasikan automated optimization untuk VoLTE services, serta value-based planning tools yang melibatkan beberapa aspek strategis bisnis dalam perencanaan jaringan,” ungkapnya.

Untuk itu, EXCL telah menyiapkan dana belanja modal atau capex sebesar Rp 9 triliun di tahun ini.  Nilai investasi tersebut tentunya termasuk untuk kebutuhan ekspansi jaringan.

“Termasuk untuk membangun jaringan data, baik 4G dan 5G beserta jaringan transmisinya di Jawa maupun luar Jawa,” pungkas Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari