Akuisisi Nasionalnobu Tuntas di Kuartal III



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah memroses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon investor bagi Bank Nasionalnobu. Menurut BI, calon investor tersebut masih harus melengkapi data-data dan dokumen dalam proses uji kelayakan dan kepatutan ini.

"Perusahaan yang mau mengakuisisi belum memenuhi semua prosedur, dan dokumennya ada yang belum lengkap," ujar Joni Swastanto, Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan BI , akhir pekan lalu. Menurutnya, BI tidak akan menghambat akuisisi tersebut bila semua persyaratan terpenuhi.

Calon investor yang berniat meminang Nasionalnobu itu adalah Grup Pikko. Proses akuisisi tersebut telah berjalan sejak akhir tahun lalu. Jika semua ketentuan BI terpenuhi, Grup Pikko dapat menuntaskan akuisisi Bank Nasionalnobu pada kuartal III tahun ini. Nasionalnobu membutuhkan suntikan dana untuk memenuhi aturan modal inti minimal Rp 100 miliar. "Kalau hingga akhir tahun tidak terpenuhi, maka akan kami downgrade menjadi bank perkreditan rakyat (BPR)," tegas Joni.


Asal tahu saja, Bank Nasionalnobu sebelumnya bernama Bank Alfindo Sejahtera. Berdasarkan data BI, per Desember 2009 bank ini memiliki modal inti Rp 85,47 miliar. Adapun nilai kredit yang ia salurkan hanya Rp 1,22 miliar. Bank Nasionalnobu hanya mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 4,56 miliar.

Nio Yantony, Chief Executive Officer (CEO) Pikko Grup, mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan dokumen-dokumen dan meminta persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk memenuhi permintaan BI. "Nantinya, saya sendiri dan sebuah perseroan terbatas yang bakal masuk," ujar Nio.

Ia berjanji, seluruh persyaratan tersebut akan diselesaikan dua bulan ke depan. "Kami juga ingin agar bank ini bisa beroperasi kembali," tambahnya. Nio dan PT tersebut akan menyuntikkan modal Rp 100 miliar. Nantinya, Bank Nasionalnobu akan fokus pada pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test