KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bersiap menggelar
roadshow ke beberapa negara. BRPT ingin mencari investor strategis untuk mendukung akuisisi Star Energy. Tenggat waktu bagi BRPT untuk menuntaskan akuisisi Star Energy semakin dekat. Saat ini menjadi momentum pas untuk menjaring dana. Manajemen BRPT tengah menyeleksi negara mana yang menjadi tujuan
roadshow. "Iya, sedang diatur
(roadshow)," kata Henky Susanto, Direktur BRPT kepada KONTAN, kemarin.
Saat ini, kondisi global dinilai mendukung. Banyak investor strategis global yang tengah memegang uang
cash. Investor tersebut dinilai masih
wait and see untuk menginvestasikan dananya. Henky sepakat hal ini menjadi peluang bagi BRPT untuk bisa menjaring investor strategis. BRPT akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 11 April 2018. Agendanya meliputi persetujuan untuk
rights issue, persetujuan perubahan anggaran dasar sehubungan dengan pelaksanaan
rights issue dan persetujuan atas rencana akuisisi 66,67% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd, yang termasuk dalam transaksi material. Berdasarkan catatan KONTAN, dalam aksi
rights issue ini BRPT akan menerbitkan 5,6 miliar saham. Target dananya mencapai US$ 1 miliar.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang meyakini, investor global akan merespons positif rencana BRPT mencari mitra strategis. Apalagi, BRPT mencari dana untuk akuisisi Star Energy. Sebagai perusahaan geothermal, Star Energy punya prospek bagus. "Indonesia masih kekurangan listrik dan Star Energy juga punya kontrak dengan PLN," kata Edwin pada KONTAN, Senin (21/3). Bisnis Star Energy juga dinilai memiliki risiko yang rendah. Edwin menduga proses akuisisi Star Energy mundur lantaran banyak pihak ingin bergabung. Dia menyarankan investor yang sudah memiliki saham BRPT bisa menebus
rights issue tersebut. Harga saham BRPT bisa menembus Rp 3.000 per saham hingga akhir 2018. "Ini belum termasuk melihat kinerja Star Energy," kata dia. Harga BRPT kemarin Rp 2.390 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini