Akulaku Finance Perluas Layanan Pembiayaan Digital ke Berbagai Gerai Ritel Luring



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akulaku Finance Indonesia, penyedia layanan pembiayaan digital berupaya memperluas layanan Buy Now Pay Later (BNPL) ke berbagai ritel luring di Indonesia. 

Saat ini, solusi Akulaku PayLater sudah tersedia di puluhan ribu gerai ritel yang tersebar di berbagai daerah, termasuk jaringan ritel besar seperti Erafone, iBox, digiMAP, Digiplus, dan Electronic City.

"Dengan terus menggandeng mitra terpercaya, kami berkomitmen untuk memperluas solusi pembiayaan yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada masyarakat untuk bertransaksi di berbagai offline merchant," kata Nicky Adityantini Putri, Head of Offline Business PT Akulaku Finance Indonesia dalam siaran pers, Kamis (24/10).


Baca Juga: Akulaku Finance Resmi Angkat Presiden Direktur yang Baru

Perluasan layanan ke gerai ritel luring ini disebut sebagai komitmen PT Akulaku Finance Indonesia dalam menyediakan solusi pembiayaan digital yang mudah dan efisien bagi konsumen di seluruh Indonesia. 

Kehadiran opsi pembayaran melalui Akulaku PayLater di berbagai merchant offline diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman berbelanja konsumen dengan memberikan fleksibilitas pembayaran.

Langkah ini juga sejalan dengan perubahan tren pasar dan preferensi konsumen setelah pandemi Covid-19, di mana banyak konsumen kembali berbelanja di toko fisik. 

Akulaku Finance memperkuat posisinya sebagai pionir dalam layanan pembiayaan digital dengan menghadirkan pengalaman belanja yang lebih terintegrasi.

Baca Juga: Akulaku Optimistis Bisnis Paylater Tumbuh Meski Ada Pesaing Bank

Selain itu, perusahaan ini menawarkan promosi eksklusif berupa satu kali cicilan gratis bagi pelanggan setia yang berbelanja di offline merchant terpilih selama Oktober 2024, dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Melalui inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan industri, Akulaku Finance berupaya terus memenuhi kebutuhan konsumen di era bisnis luring yang terus berkembang.

Selanjutnya: Hingga Kuartal III, Penerbitan Surat Utang Korporasi Tembus Rp 94,9 Triliun

Menarik Dibaca: Daftar 7 Bahan Makanan yang Tak Boleh Dibeli dalam Jumlah Banyak, Kok Bisa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli